Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (4)

15 September 2020   16:56 Diperbarui: 15 September 2020   17:08 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi-ceritanakdunia.com

                                       ***

Sebuah guyuran air menyadarkanku.  Ada banyak orang di sekelilingku.  Badanku yang berbulu lebat telah terikat. Aku hanya mengenakan celana pendek.  Dalam keadaan seperti ini aku hampir 90 persen mirip lutung besar.  Aku sudah dilucuti dan sesuatu yang mengenai leherku pasti membiusku.

Aku melihat samar-samar seorang perempuan berambut panjang berombak, rupanya cukup cantik, tetapi sinar matanya penuh kemarahan.  Dia mengenakan baju semacam kebaya dan kain serba merah. Kemudian  Aku menebak dia Purbararang, karena orang sekelilingnya begitu segan pada dia.

Di sebelah kirinya seorang yang tampaknya perempuan namun sebagian wajahnya ditutupi topeng dan rambutnya memutih. Pakaiannya berwarna serba hitam berjubah panjang. Dia mengenakan tongkat yang tampaknya cukup berat dengan kepala tengkorak dari logam, mungkin perak.  Aku menebaknya Nyi Ronde.

Di sebelah kanannya seorang pria berpakaian keperakan. Tingginya kira-kira 175 cm, tak jauh dariku. Badannya tegab. Kulitnya putih, rupanya cakap, sepertinya bukan orang negeri ini. Apakah Nyi Ronde juga dari luar.  Dia berbisik pada Purbararang, yang tingginya sekitar 170 cm.

"Kakang Indrajaya, kita cari tahu dari mana datangnya dia..."

Aku tersenyum.  Hiyang ada di sini, tidak menampakan diri. Dia menterjemahkan bahasa mereka, ke dalam pikiranku. Itu Indrajaya, tunangan Purbararang.

Aku menduga dia separuh orang luar, mungkin orang Atlantis tersisah dan separuh orang Pasir Batang. Sangat sombong, seolah ingin mengusir darah anak negeri yang dianggapnya punya peradaban rendah. Padahal negerinya mungkin sudah hancur.

"Kalau pun dia manusia buruk rupa sekali dia. Jauh dibandingkan dengan Aku," ucap Indrajaya.

Purbararang tertawa. "Harus dicarikan jodoh yang sesuai."

Hiyang tidak memberikan informasi asal muasal Nyi Ronde maupun Indrajaya. Hiyang tidak diperbolehkan ikut campur oleh kaumnya. Boleh membantu secara terbatas. Mahluk alien yang aneh. Padahal raksasa hijau setinggi tiga meter ini dengan mudah bisa membebaskanku. Tetapi mungkin ada skenario lain yang disiapkan untuk aku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun