Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Raymond "Jungle Jim" Kennedy dan Robert Doyle, Dua Bule Amerika Gugur di Sisi Republik

24 Maret 2019   21:27 Diperbarui: 24 Maret 2019   21:42 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berita pembunuhan Raymond Kennedy -Foto: Yale News.

Marshack melanjutkan, Doyle menemukan bagaimana cara Kapten Westerling melarikan diri setelah kup 23 Januari 1950 itu gagal.  Dia bersembunyi di Bandung - di sebuah kamp militer Belanda. Dia diterbangkan keluar dari Bandung ke Jakarta di Piper Cub milik Angkatan Udara Belanda. Di Jakarta, ibu kotanya, ia tinggal bersama seorang jenderal Belanda tingkat atas, yang namanya belum sepat diungkapkan Doyle.

Pembuatan Tugu

Sabtu, 18 Juli 1953 Pemerintah Kota Bandung  membuka secara resmi  tugu peringatan di atas makam Raymond Kennedy. Upacara peringatan dihadiri oleh perwakilan AS di Indonesia, John Curtis dan perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, perwakilan Kementerian Luar Negeri.

Pikiran Rakjat edisi 20 Juli 1953 menyebut, tugu tersebut dibuat dari batu-batu yang diambil dari Gunung Misigit, Rajamandala. Pembuatan tugu memakan waktu delapan bulan. Pembuatan tugu itu sebagai penghargaan atas jasanya bagi bangsa Indonesia.

"Kennedy adalah sarjana yang berjasa membangun saling mengerti antara Timur dan Barat," kata Abdul Sidik dari Kementerian Luar Negeri.

Hal senada juga diungkapkan John Curtis. Ketika Indonesia masih dijajah Belanda, Raymond kennedy pernah mengungkapkan kritiknya terhadap penjahan.

"Raymond pernah menyatakan  Indonesia harus diubah menjadi negara yang menentukan naisb sendiri, dengan rakyatnya yang berpendidikan cukup baik.  Dengan pendidikan yang cukup itu rakyat akan mengerti kemerdekaan memerintah sendiri dan mengambil hasil tanah,serta jerih payahnya sendiri," kata Curtis menirukan ucapan Raymond.

Hingga kini apa yang terjadi pada kedua orang Amerika itu tak banyak terungkap dalam penulisan sejarah.  Pembunuhan keduanya seolah hanya menjadi pembunuhan yang kebetulan, bukan bermuatan politis.  Pembunuhan ini membuktikan bahwa masih banyak kejahatan yang dilakukan "oknum" militer Belanda bahkan pasca pengakuan kedaulatan 29 Desember 1949 sekalipun.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun