Mohon tunggu...
Asri Alfa
Asri Alfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat alam, suka menulis dan penyuka kopi. Ngeblog juga di : jurnalasri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Optimistis Melihat Produk Lokal dari Pasar Indonesia

23 Oktober 2014   02:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:03 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ragam kain antara lain : Batik tulis Lasem Talenta, Batik Tulis Lasem Ningrat, Batik Garutan, Batik Tasikmalaya, Batik Merdeka (Batik Tulis Salem Brebes), Kain Jumput Palembang, Kain Tenun/Songket Sambas, Kain Tenun Ulap Doyo, Batik Tanjung Bumi, Batik Sidoarjo, Kain Tenun Lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dsb.

Hal unik yang saya temukan adalah, adanya batik tulis Salem Brebes yang usianya sudah mencapai puluhan tahun. Semakin tua usianya, makin mahal harganya. Bapak Abdul Khanan sebagai pemilik usaha Batik tulis salem Brebes ini menjelaskan, bahwa usahanya ini adalah turun temurun dari orang tuanya. Sehingga tidak heran ketika ada kain yang usianya sudah berpuluh-puluh tahun.

[caption id="attachment_368427" align="aligncenter" width="608" caption="Batik Tulis Lasem Brebes yang usianya sudah 20-an tahun"]

1413980906130147225
1413980906130147225
[/caption]

Sayangnya, dari sekian banyak ragam kain khas daerah di Indonesia, saya tidak menemukan kain khas daerah saya, khas Ciamis. Ini sebetulnya menjadi fakta menarik bagi saya pribadi, sektor industri kreatif di bidang kain khas daerah di Ciamis belum dioptimalkan, dan tentunya ini bisa menjadi salah satu ide bisnis di kemudian hari.

Selain ragam kain yang menawan, seperti yang saya ceritakan di awal, ada juga pameran kerajinan kriya dan terapan. Booth saya kunjungi adalah kerajinan khas Lombok, kerajinan berbahan kayu limbah, dan kerajinan berbahan rotan khas Cirebon.

14139809581896475400
14139809581896475400
Kerajinan khas Lombok ini dikenal sebagai kerajinan "Cukli", berbahan kayu yang dihiasi kulit kerang. Bapak Humaidi, sebagai pemilik usaha ini menjelaskan, walaupun usaha ini masih berbasis home production dengan 11 pegawai, bisnisnya sudah menyasar pasar lokal (Indonesia) dan juga menyasar pasar ekspor. Beliau menyampaikan, dengan adanya pameran-pameran seperti Pasar Indonesia ini, efektif menjadi kegiatan promosi untuk menyasar pasar menengah-atas. Dari penyampaian Bapak Humaidi ini, saya melihat kesungguhan bank swasta ini dalam mendorong bertumbuhnya wirausaha di Indonesia.

[caption id="attachment_368436" align="aligncenter" width="608" caption="Furniture kayu bermotif lubang-lubang"]

14139812171423033213
14139812171423033213
[/caption]

Tepat di samping booth kerajinan Cukli Pak Humaidi, ada booth yang juga memajak kerajinan kriya dan furniture berbahan kayu yang sudah tidak digunakan. Yang menjadi keunikan dari produk ini adalah, adanya motif lubang-lubang yang secara alami sudah terbentuk sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari produknya.

[caption id="attachment_368434" align="aligncenter" width="608" caption="Kerajinan rotan khas Cirebon"]

14139810621240565014
14139810621240565014
[/caption]

Satu lagi adalah kerajinan berbahan rotan khas Cirebon. Tidak aneh, Cirebon memang terkenal dengan kerajinan rotannya. Namun, yang menjadi pembeda dari produk yang dipamerkan ini adalah kemampuannya untuk berbeda dengan produk rotan lainnya. Produk rotan sering kita temui berwarna coklat muda, produk ini menggunakan warna-warna cerah yang menarik perhatian kita. Sebetulnya hanya ini pembedanya kalau menurut saya, tapi satu perbedaan saja itu adalah inovasi bukan?

[caption id="attachment_368437" align="aligncenter" width="608" caption="Ada Juga Pameran Fotografi"]

1413981291131314458
1413981291131314458
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun