Nah, karena jari telunjuk abang/adik yang sudah diolesi sabun dicelupkan di bagian tengah, maka lada akan menyebar ke bagian pinggir permukaan air dan menjauhi bagian tengah air. Melalui kegiatan percobaan ini juga bisa menunjukkan pentingnya mencuci tangan menggunakan sabun untuk membasmi kuman. Ketika kita mencuci tangan dengan sabun, maka virus dan bakteri yang ada di tangan akan menyingkir dan hilang.
Dari kegiatan literasi sains sederhana seperti diatas dapat disimpulkan bahwa meskipun sistem pembelajaran yang ada sekarang banyak mengalami perubahan sebagai dampak dari pandemi Covid-19 ini, namun hal tersebut bukanlah suatu halangan bagi guru ataupun orang tua dalam memberikan edukasi terkait literasi , terutama literasi sains ini.Â
Kegiatan literasi sains yang dilaksanakan selama program belajar dari rumah, memungkinkan guru untuk mampu mengembangkan suatu inovasi pembelajaran yang tepat , namun juga dengan tetap mempertimbangkan orangtua sebagai pendamping belajar anak dirumah. Â Lalu, kegiatan seperti ini juga memungkinkan orang tua untuk melihat bahwa sains bukan hanya segala sesuatu yang berkaitan dengan mesin dan industri akan tetapi terkait dengan hal-hal yang mereka bicarakan dan lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis berharap kegiatan-kegiatan sederhana seperti ini bisa terus menerus dikembangkan dalam pembelajaran sains bagi anak dengan usia dini. Sebab kegiatan seperti ini mengandung banyak sekali dampak positif bagi perkembangan anak usia dini, salah satunya meningkatkan kognitifnya.Â
Selain itu, kegiatan keaksaraan dan sains dalam literasi sains dapat membantu orang tua memahami bahwa sains itu berakar dan berasal dari eksplorasi dan keingintahuan, dan seterusnya, sehingga mereka ingin terlibat dan mendukung keingintahuan bawaan anak-anak mereka tentang sains. Penulis berharap bacaan ini bisa menjadi inspirasi bagi pembaca diluaran sana, terutama bagi orangtua dan guru PAUD/TK dalam proses belajar mengajar, baik itu daring maupun luring. Terimakasih sudah membaca, Semoga bermanfaat dan Salam Literasi.
Junita Al Fora, Program Studi Pendidikan Khusus, Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Cica Yulia, S.Pd, M.Si Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 1