Dalam sebuah ruang kosong aku duduk gambarkan ini dengan stabilo merah pink dan hijau soft green color menambah pekat dengan arsiran bolpen merah biru dan hitam, lalu ku lukiskan alam fikirku, sejenak;
Kuarsir dan terus kuarsir gambar tersebut di atas helaian buku catatan diary yang mengisahkah bahasa cintaku, ku ikuti abstrak setiap lengkungan garis, perlahan kugaris tanpa mistar dan ku arsir kembali hingga semua warna arah penentu jalan suatu tempat keindahan,
Alam sadarku melihat pusaran yang jauh disana mengelilingi benda tak bergerak dalam mata ku terlihat dan dengung telingaku mendengar lagi banyak sebutan sebutan nama yang juga namaku tersebut di dalam pusaran itu dan hening sejenak senyap dalam lentik pusaran mata yang seakan itu nyata dan indah,
Fikiranku bermain kembali disinggahsana mengajak aura dalam ragaku, mengajak berbicara apa yang telah kulakukan?!, dalam hening hanya sekejap lagi terdengar angin yang hidup dalam arus yang kuat, mengepul api berasap seperti berawan kabut dalam ruang yang kosong terhentak ku kembali,
Hanya tersisa ampas di gelas minumku, lalu ku ambil ceret dan tak ku isi ke bangkok dan tak pula ku tuang ke gelas, karena rasa haus aku langsung meminum, hening kulihat benda berkilau dalam cawan kecil ada yang besar dan ada yang kecil pertanda arah penentu jalan suatu tempat keindahan sedang ku abstrak kembali,
Ku putar putar gambar abstrakku dan kujungkir balik dari pandangan setiap sudut arsiran dalam ruang kosong ku rasa angin dan panasnya uap cuaca hari ini rasa perih nyengat kulit ari ku, dan abstrak kembali lagi mendengung dalam telinga "apa yang kau lihat?", terhentak kejut dan ku henti yang ku putar dalam pusaran arsiran yang hidup bermakna itu,
Aku terus mengarsir tak pernah henti kutulis apa yang kurasa dalam setiap arsiran lengkungan kehidupan, abstrak banyak memiliki makna dan dapat dilihat dari berbagai jenis dan aliran pandangan yang lalu ku kemukakan,Â
Ruang yang kosong dalam hamparan pusaran aku terbangun terjaga, rupaku ternyata kini aku sedang dalam belaian kasih sayang ku, yang terus memberi ingat dan menyemangatkan ku untuk terus ber-abstrak, dan aku kembali seperti sedia kala dalam sebuah pusaran jelas nyata ku melihat ada sebuah arah penentu jalan suatu tempat keindahan.
7-11-2021. Penulis. Junirullah