Mohon tunggu...
Muhammad Junaid
Muhammad Junaid Mohon Tunggu... -

Pembelajar dari Jur. Perlindungan Tanaman,Fak. Pertanian,UNHAS

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

PSSI, Biarkan Riedl Bekerja Keras

12 Januari 2011   02:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12955873161017548392

Foto diunduh lewat internet, http://www.google.co.id/imglanding? Setelah membaca berita di salah satu media elektronik mengenai pencoretan pemain-pemain yang tidak bergabung di bawah bendera pssi (Liputan6.com) .Pencoretan dilakukan karena bermain di Liga Primer Indonesia yang tidak berafiliasi dengan Badan Sepak Bola Dunia (FIFA). Saya sependapat dan mendukung komitmen Alfred Riedl, tidak memasukkan pemain yang bukan liga di bawah PSSI, siapapun dan apapun alasannya. Kita tidak boleh bergantung kepada pemain seorang saja. Jutaan pemain muda berbakat, tidak perlu juga bergantung pemain naturalisasi, Lebih baik pemaik natural dari masyarakat pedalaman yang dioptimalkan. Mereka punya potensi dan talenta, belum tersentuh hal lain-lain. Kita lihat pemain-pemain brasil, mereka umumnya pemain berlatar belakang masyarakat kurang mampu, masyarakat pedalaman tetapi teknik dan skil yang dimiliki sungguh luar biasa karena terbentuk oleh alam.  Pemain bola yang mendapatkan predikat pemain terbaik vesi FIFA dan sekaligus mendapatkan perghargaan Ballon d'or baru-baru ini adalah pemain yang berasal dari pedalaman. Banyak pandangan orang kalau pssi itu syarat muatan politik, tetapi ditelusuri pembentukan LPI, itu juga dilatar belakangi masalah politik, coba lihat Arifin Panigoro, bukan kah dia juga seorang politisi salah satu pendukung partai yang pernah berkuasa???. pendeknya, telepas LPI atau PSSI yang kedua-duanya bermuatan politik-karena memang bangsa kita sedang belajar untuk profesional berpolitik, maka kita bisa berkaca dari salah satu negara peringkat top five FIFA. di Italia, sepak bola tidak lepas dari bagian komoditas politik, Bos AC milan, Berlusconi, Perdana menteri Italia, Tetapi toh memberikan prestasi juara dimana klub dipegangnya. Italia Juara dunia sepakbola juga karena kontribusi pemain-pemain AC milan saat itu. Dan kalau di telusuri negara-negara dalam top five FIFA tersebut, tidak lepas dari peran politik masing-masing negara. Bedanya dengan Indonesia adalah mereka sudah lebih dulu profesional dalam urusan-urusan politik dan lain-lainnya. Saya adalah bukan pendukung NH, tetapi ukuran penilaian objektif saya, semenjak dia memegang pssi, industrialisasi sepak bola terlaksana, atmosfir sepak bola menjadi trend oleh tidak hanya milik kaum adam tetapi sekarang sudah menjadi milik kaum hawa pula. Implikasi dari atmosfir itu adalah pemain-pemain bola di bawah pssi menjadi sejahtera semisal bisa beristri cantik, beli mobil mewah, rumah mewah, dan digandrungi fans yang cantik-cantik pula. pendeknya menjadi selebriti. Tidak hanya orang-orang terlibat langsung merasakan keuntungan, tetapi juga pelaku-pelaku bisnis atribut sepak bola dan pihak aparat yang bertugas juga ikut menikmat. Jika dibandingkan dengan pssi masa lampau, pemain tidak begitu tenar. Adakah pemain-pemain dulu mendapat bayaran yang sekarang dilakukan oleh pssi? saya kira tidak. Fakta menunjukkan bahwa magnet Liga di Indonesia di bawah pssi sangat kuat, para pemain luar tertarik untuk bermain di Indonesia. Contohnya Safee, Pencetak gol terbanyak di Piala AFF (salah satu pemain yang menyebabkan Indonesia gagal meraih trofi) dan juga sekaligus pemain terbaik di Malaysia, sangat berminat untuk bergabung di salah satu klub di Bandung. Sayangnya sekarang prestasi sepakbola Indonesia belum kesampaian. Paling tidak pondasi sudah diletakkan. layar sudah dikembangkan, Lautan dengan ombak tantangan menghadang. Toh juga akan impian itu akan kesampaian didaratan Asia sana.  Biarkan Riedl bekerja tanpa mencampuri urusannya apapun ujudnya, berikan apa yang Riedl perlukan. Pra-Olimpiade 2012 sudah di depan mata,  Dengan begitu Sepak bola Indonesia akan menjadi salah satu yang terbaik di Asia. Ukuran Asia tenggara, saya pikir sudah terwujud, meski belum juara. Kerja yang keras lagi Riedl...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun