Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Galnas Goes To School 2015 di SMAN 4 Cimahi, Merangsang Pelajar dan Seniman untuk Aktif Berkarya

15 Maret 2015   13:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:38 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Galnas Goes to School (sumber: GNI)

Oleh: J. Haryadi

Kegiatan rutin Galeri Nasional Indonesia (GNI) bertajuk “Galnas Goes to School” kali ini berlangsung pada Selasa, 10 Maret 2015 di SMAN 4 Cimahi, Jalan Kihapit Barat No.323, Kota Cimahi, Provinsi Jawa Barat. Seperti kegiatan Galnas sebelumnya, acara yang bekerjasama dengan Pemerintah Kota Cimahi dan SMAN 4 Cimahi ini berlangsung dengan meriah dan sukses.

Acara bertema “Menumbuhkan Motivasi, Kreativitas dan Apreasi Seni” ini dihadiri sekira 500 orang peserta dari kalangan pelajar dan guru SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta se Kota Cimahi. Selain itu hadir juga para seniman dari organisasi Forkis (Forum Pelukis Cimahi) dan Sekoci (Seniman Kota Cimahi). Tampak Agus Hamdani, Ketua Forkis dan beberapa anggotanya hadir dalam acara tersebut.

Acara pertama dimulai dengan diskusi seni yang dibuka langsung oleh Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus ‘Andre’ Sukmana. Pada kesempatan itu Andre mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program bimbingan dan edukasi dalam seni rupa. Dia mengajak kepada para peserta untuk bersama-sama GNI mengembangkan seni rupa di Indonesia.

Pada Mei 2015 nanti kami akan mengadakan pameran Seni Rupa Nusantara di Galeri Nasional Indonesia. Kami berharap para pelajar, guru dan seniman berpartisipasi mengirimkan karya terbaiknya. Kami akan menyeleksi setiap karya yang masuk. Karya yang lolos dan memenuhi syarat akan kami pamerkan disana,” ujar Tubagus menambahkan.

[caption id="attachment_402887" align="aligncenter" width="268" caption="Tubagus "]

14263918611276037720
14263918611276037720
[/caption]

Tubagus ‘Andre’ Sukmana yang menjabat sebagai Kepala GNI sejak 2005 ini menjelaskan bahwa lembaga yang dipimpinnya itu berawa di bawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas GNI adalah memberikan layanan edukasi di bidang seni rupa dan bertujuan untuk memberikan peningkatan wawasan kreatifitas serta mengembangkan apresiasi seni rupa, sehingga eksistensi dunia seni rupa di Indonesia tetap terjaga.

[caption id="attachment_402888" align="aligncenter" width="480" caption="Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI), Tubagus "]

14263922961539384267
14263922961539384267
[/caption]

Sarjana (S1) Seni Rupa IKIP (UPI) Bandung (1987) dan alumni Program Magister (S2) Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, Jakarta (2012) ini berharap agar kegiatan ini bisa  menjadi inspirasi dan motivasi bagi pelajar, guru maupun pelaku seni sehingga mampu mendorong daya kreativitas untuk menciptakan karya-karya yang inovatif.

[caption id="attachment_402897" align="aligncenter" width="480" caption="Peserta diskusi Galnas Goes to School 2015 (sumber: J.Haryadi)"]

14263943921777723386
14263943921777723386
[/caption]

[caption id="attachment_402898" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana diskusi seni di SMAN 4 Cimahi (sumber: J. Haryadi)"]

14263945301650672661
14263945301650672661
[/caption]

[caption id="attachment_402899" align="aligncenter" width="480" caption="Agus Hamdani (Ketua Forkis), Bahar Malaka (Sekjen Forkis), Pak Dedi (Guru SMAN 5 Cimahi) dan Bu Rarang (Guru SMAN 1 Cimahi) tengah serius mengikuti acara diskusi (sumber: J. haryadi)"]

14263947241671413143
14263947241671413143
[/caption]

Sementara itu pada kesempatan terpisah, Kepala SMAN 4 Cimahi, Doddy Sularto mengatakan kepada wartawan, “Kegiatan ini sangat bagus untuk siswa, apalagi minat siswa terhadap seni rupa masih kurang. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka bisa lebih menyukai seni rupa."

Selain diskusi, acara Galnas kali ini juga diisi dengan berbagai kegiatan lain seperti Workshop, Pameran, Pemutaran Film/Video Dokumenter Maestro Seni Rupa Indonesia dan Profil GNI,  dan Motiva Talk. GNI juga menggelar Galnas EDU Corner, sehingga pengunjung bisa memperoleh berbagai informasi seputar GNI dan program-programnya.

Diskusi seni dan budaya dimulai dengan paparan dari nara sumber pertama, yaitu Drs. Andi Suandi. Ketua Asosiasi Guru Seni dan Budaya Indonesia ini dalam paparannya mengangkat topik “Konsep Mutu Pembelajaran Seni Budaya Yang Berbasi Pada Akar Budaya Nusantara“.

[caption id="attachment_402889" align="aligncenter" width="480" caption="Suasana acara diskusi seni (sumber: J. Haryadi)"]

14263925802141322658
14263925802141322658
[/caption]

[caption id="attachment_402895" align="aligncenter" width="480" caption="Salah satu nara sumber, Drs. Andi Suandi, sedang memaparkan makalahnya (sumber: J. Haryadi)"]

1426394115137690566
1426394115137690566
[/caption]

Pelukis, Ketua Komite Seni Rupa DKTS dan Guru Seni Rupa SMP Al-Izhar, Podok Labu, Jakarta ini mengatakan, “Peran seni yang bersifat multikultural ini dapat dijadikan pemersatu bangsa dengan kemampuan manusia untuk saling menghargai adanya perbedaan. Melalui pemahaman dan penghayatan serta penghargaan terhadap budaya Indonesia dan global diharapkan bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang berkarakter.”

Pembicara lain, Rizki A. Zaelani (kurator dan dosen seni rupa ITB) mengatakan bahwa seni menciptakan pengalaman khusus. Seni adalah soal persepsi dan ilusi. Seni juga merupakan pengalaman sebelumnya. Kurator yang punya segudang pengalaman ini mengajak guru seni, seniman dan praktisi seni rupa untuk mempelajari apa yang dilakukan oleh anak-anak dan bisa belajar dari mereka.

[caption id="attachment_402894" align="aligncenter" width="480" caption="Nara sumber diskusi seni, Rizki A. Zaelani, sedang memaparkan makalahnya (sumber: J. Haryadi)"]

14263939022057649346
14263939022057649346
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun