Mohon tunggu...
Julystia Ginanjar Putri
Julystia Ginanjar Putri Mohon Tunggu... mahasiswa

Teknologi Pendidikan 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Blended Learning, Metode Pembelajaran Paling Laris di Masa Pandemi

17 Juli 2021   10:14 Diperbarui: 17 Juli 2021   10:48 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi di Indonesia masih terjadi, beberapa kebijakan seperti pembatasan kegiatan pun sering dikeluarkan oleh pemerintah. Begitu pula dengan pembatasan kegiatan di sekolah, terhitung sejak Maret 2020 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pembelajaran secara daring. Hal ini cukup membuat semua pihak terkejut karena pembelajaran daring ini termasuk hal yang baru untuk dilakukan dunia pendidikan di Indonesia. Meskipun terjadi banyak kendala dalam prosesnya, pembelajaran daring tetap dilakukan hingga saat ini.

            Selama pembelajaran daring metode pembelajaran yang dilakukan pun jelas berbeda dengan pembelajaran tatap muka. Selama pembelajaran tatap muka metode yang digunakan yaitu student centered. Akan tetapi, selama pembelajaran daring beberapa metode dapat digunakan salah satunya adalah blended learning. Blended learning dianggap sebagai metode yang paling cocok selama pandemi karena terdapat sisi fleksibilitas dan membuat suasana belajar menjadi lebih interaktif.

            Blended learning telah dirancang dan diterapkan sejak awal abad ke-21. Seiring terjadinya pandemi Covid-19 dan pembatasan kegiatan belajar di sekolah maka metode ini dikaji lagi dan kini menjadi salah satu metode pembelajaran yang cocok untuk pelajar di Indonesia. Dilansir dari sibatik.kemendikbud.go.id, Yane Henadrita menyatakan bahwa metode blended learning adalah salah satu metode yang dinilai efektif untuk meningkatkan kemampuan kognitif para pelajar.

Sesuai dengan namanya blended yang memiliki arti menggabungkan, metode ini menggabungkan cara penyampaian pengajaran langsung (tatap muka) dan pengajaran online. Pada prosesnya e-learning dapat membantu proses blended learning, ­e-learning dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, disini guru dapat memberikan modul yang dapat di akses siswa, selain itu agar siswa dapat lebih memahami materi, guru dapat bertemu secara daring dengan siswanya untuk menjelaskan materi, berinteraksi bahkan berdiskusi secara langsung menggunakan video conference.

Blended learning dapat menjadi metode transisi dari pembelajaran tatap muka menuju pembelajaran e-learning, metode ini dapat dikreasikan agar membuat siswa semakin termotivasi dalam belajar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun