Mohon tunggu...
jultiasih puspita lestari
jultiasih puspita lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pribadi

Mahasiswa universitas Brawijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Perpustakaan Digital, Upaya Meningkatkan Minat Baca di Era Globalisasi

3 Desember 2021   13:52 Diperbarui: 3 Desember 2021   13:53 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Di era globalisasi saat ini, kondisi minat baca bangsa Indonesia sangat memprihatikan. Berdasarkan studi “MostLitteredNation In the Word“ yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Maka dari itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan minat baca di Indonesia, diantaranya dengan Perpustakaan Digital atau Virtual Library.

 Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi buku sebagian besar dalam bentuk format digital yang dapat diakses dengan komputer malalui internet. Perpustakaan digital merupakan cara paling efektif untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, karena pengguna Internet di Indonesia sangat besar. Menurut KOMINFO pengguna internet di Indonesia menduduki posisi ke-6 dunia, serta pengguna Internet mencapai 88,1 juta jiwa pada tahun 2015, ada peningkatan 34,9% dari tahun sebelumnya yang mencapai 83,7 juta jiwa. Beberapa keuntungan perpustakaan digital dari pada konvensional, perpustakaan digital adalah orang dapat memperoleh akses 24/7 ke informasinya. Sumber daya perpustakaan digital yang sama dapat digunakan secara bersamaan oleh sejumlah institusi dan pengguna. Pengguna dapat menggunakan istilah pencarian apa pun untuk mencari seluruh koleksi.

Membaca merupakan kegiatan yang positif dan pemahaman yang cermat dari semua apa yang tertulis. Darmono (2007:214) menyatakan bahwa minat membaca adalah kecenderungan mental yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu tentang membaca. Jadi minat baca ditunjukkan dengan minat membaca tercermin dari keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca.

      Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, yang pertama dari Lingkungan di sekitar kita. Lingkungan sekitar merupakan elemen penting dalam kehidupan, dan juga lingkungan di sekitar kita secara tidak langsung membentuk kebiasaan kita. Lingkungan keluarga, misalnya, lingkungan ini adalah yang paling dekat dengan kita. Jika lingkungan keluarga kita tidak mengembangkan kebiasaan membaca atau melarang pembelian buku, lalu bagaimana benih-benih minat membaca dapat tumbuh. Selain dari lingkungan sekitar ada hal lain yang sebenarnya paling kuat dan menentukan tindakan kita yaitu, niat dalam diri kita sendiri. Diri kita merupakan faktor yang terpenting dalam melakukan sesuatu. Saat Anda sedang tidak berminat membaca buku ataupun buku digital  apalagi membacanya, menyentuh atau mendengarkan judul buku saja bisa membuat Anda malas dan mengantuk. Oleh karena itu, benih minat membaca harus ditanamkan sejak dini.

      Kenyataannya kebiasaan seseorang membaca dipengaruhi oleh orangtua hanya berdampak kecil yaitu sekitar 6%, sedangkan guru hanya 14%, justru yang terbanyak dipengaruhi oleh kawan. Kebiasaan membaca merupakan hal penting dan mendasar yang harus dikembangkan sejak usia dini untuk meningkatkan mutu pendidikan baik pendidikan dasar, menengah maupun tinggi dalam rangka meningkatkan kecerdasan.Rendahnya minat baca di Indonesia. menurut Colin McElwee, Co-FounderWorldreader, salah satunya dipengaruhi oleh sullitnya akses terhadap buku (suara.com).

Perpustakaan digital menjadi upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia di era globalisasi dan juga sebagai sarana untuk membaca buku di mana saja, kapan saja. Generasi muda merupakan subjek perubahan dan dapat membangun budaya baca sebagai identitas dan pengembangan masyarakat di era globalisasi. Dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan mewujudkan masyarakat yang berorientasi pada informasi (globalisasi) yang menyambut dunia tanpa batas, minat baca harus melekat pada semua siswa. Kebiasaan membaca buku dapat menjadi budaya masyarakat untuk meningkatkan kecerdasan dan memecahkan masalah. Perpustakaan digital menjadi upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia di era globalisasi dan juga sebagai sarana untuk membaca buku di mana saja, kapan saja. Generasi muda merupakan subjek perubahan dan dapat membangun budaya baca sebagai identitas dan pengembangan masyarakat di era globalisasi.

Kebiasaan membaca merupakan hal penting dan mendasar yang harus dikembangkan sejak usia dini untuk meningkatkan mutu pendidikan baik pendidikan dasar, menengah maupun tinggi dalam rangka meningkatkan kecerdasan. Dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan mewujudkan masyarakat yang berorientasi pada informasi (globalisasi) yang menyambut dunia tanpa batas, minat baca harus melekat pada semua siswa. Kebiasaan membaca buku dapat menjadi budaya masyarakat untuk meningkatkan kecerdasan dan memecahkan masalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun