Desa Gundik, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo merupakan salah satu sentra pembuatan tahu. Banyaknya produksi tahu setiap harinya di Desa Gundik akan menimbulkan banyak permasalahan lingkungan, seperti pembusukan ampas tahu yang tidak diolah sehingga menimbulkan bau busuk yang mencemari udara. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat Indonesia sering memanfaatkan ampas tahu sebagai pakan ternak, bahan pertanian, dan pembersih lantai.
Pemanfaatan limbah ampas tahu untuk membuat tempe gembus merupakan inovasi baru dari masyarakat Desa Gundik. Ampas tahu merupakan limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu. Ampas tahu mengandung banyak zat gizi, seperti protein (17,77%), lemak (2,62%), karbohidrat (66,24%), fosfor (0,29%), kalsium (0,19%), zat besi (0,04%), dan air (0,09%) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002). Oleh karena itu, ampas tahu masih dapat digunakan sebagai bahan dasar atau campuran pada saat pengolahan produk tertentu.
Besar kemungkinan inovasi ini menawarkan cara lain untuk memanfaatkan limbah ampas tahu yang melimpah di Desa Gundik, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo untuk dijadikan tempe gembus. Selanjutnya, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian wilayah Desa Gundik, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Dengan inovasi baru ini, masyarakat di sekitar bisa meningkatkan pendapatan dan mengurangi limbah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI