Mohon tunggu...
Julita Hasanah
Julita Hasanah Mohon Tunggu... Masih Mahasiswa

A Long Life Learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Buat Apa Cerdas Jika Tanpa Integritas?

11 Desember 2020   11:46 Diperbarui: 11 Desember 2020   12:33 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : Pinter Politik

Selain itu, salah satu ciri orang yang berintegritas adalah konsisten tindakannya ntah ada yang melihat atau tidak. Maka, di tengah penyebaran virus yang kian masif menjadi penting untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan seperti rajin cuci tangan, pakai masker sesuai standar, hingga jaga jarak. Harapannya jika seluruh masyarakat serempak patuhi protokol kesehatan, Kita akan segera menang melawan virus ini.

2. Kenali dan Tetapkan Nilai Diri 

Kedua, menjadi pribadi yang berintegritas dengan menetapkan nilai yang Kita anut, misalnya dalam prinsip saling menghargai sesama, memegang komitmen, dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mendorong keberhasilan. Untuk menambah motivasi, biasanya Aku memulai dengan mencari sosok role model atau panutan. Banyak sekali tokoh dari dalam negeri yang penuh integritas, dan dapat menjadi sumber inspirasi misalnya Ibu Sri Mulyani, Ibu Susi Pudjiastuti, hingga Bapak Ignasius Jonan. Sebagai panutan, Aku banyak belajar dari Bapak BJ. Habibie, bagaimana beliau dengan penuh integritas dan totalitas mengabdikan diri bagi negeri sesuai dengan keilmuan yang dimiliki.  

3. Merubah Pandangan tentang Uang 

"Uang bukan tujuan akhir dari tindakan, cita-cita dan impian"

Baru-baru ini sebuah kasus korupsi yang diduga dilakukan oleh salah seorang menteri mencuri perhatian Kita semua. Alangkah bijaknya sebelum banyak berkomentar Kita sama-sama menunggu proses hukum berjalan semestinya. Namun, jika kemudian terbukti melakukan tindak korupsi di tengah pandemi, maka ini merupakan pukulan bagi masyarakat yang sedang dilanda kesulitan ekonomi.

Jujur saja Aku tidak setuju jika banyak yang menyatakan bahwa korupsi merupakan budaya Indonesia, yang Aku ketahui budaya adalah sesuatu yang bernilai, khas, dan syarat akan nilai-nilai luhur. Jadi tidak pantas mengatakan korupsi adalah budaya. Berdasarkan pengamatanku korupsi menjadi rentan terjadi karena pandangan Kita yang salah terhadap uang. Uang sayangnya dijadikan sebagai tujuan akhir dari tindakan, cita-cita, maupun impian seseorang. Oleh karena itu, menjadi penting untuk merubah cara pandang terhadap uang untuk membinasakan peluang tumbuhnya korupsi yang dimulai dari diri sendiri.

Uang merupakan ujian yang nyata bagi integritas dan kejujuran diri. Saat dihadapkan pada uang banyak yang kemudian menyerah, memilih bungkam dan mencurangi prinsip yang selama ini dipegang. Mari berubah, bukannya Pemerintah kerap kali menggaungkan revolusi mental.  Sudah saatnya, segala tindakan, cita-cita, dan impian yang Kita bangun tidak berorientasi keuntungan semata.  Demi integritas dan kejujuran diri, yang tentunya untuk negeri.

"Jadi dokter bukan untuk cepat kaya namun untuk banyak membantu sesama,

Jadi pengusaha bukan untuk meraup untung, tapi menciptakan lapangan kerja,

Jadi Presiden bukan untuk hidup mapan, tapi untuk menghadirkan kesejahteraan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun