Mohon tunggu...
Juli
Juli Mohon Tunggu... -

perempuan biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

14 Februari

14 Februari 2016   18:08 Diperbarui: 14 Februari 2016   21:05 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tetap beraktivitas seperti biasa,.gak ada tuh yang kirimin bunga atau coklat..
gak ada juga yang ngajakin dinner romantis..jangankan romantis..sekedar dinner eh makan dan nongkrong di kucingan aja gak ada hahaha..
But its ok lah..gak ngarep juga..makan sambil ngopi di kucingan toh bisa dilakukan kapan saja tanpa harus nunggu 14 Februari..

Terlepas dari budaya mana dan erat hubungannya agama apa, (aku ogah ribet mikir ) buat aku Valentine's day cuma sekedar pengingat bahwa kita harus terus belajar mengasihi sesama .Karena mengasihi sesama tanpa pandang bulu dijaman ini udah jadi barang yang langka.

Orang lebih peduli pada diri sendiri dan kepentingan sendiri tanpa memikirkan orang lain dan perasaannya. Ujung ujungnya..tak menganggap orang lain ada. Tak lagi menghargai orang lain. Hilang empati dan kepedulian pada sesama.

Dan kemudian yang terjadi adalah munculnya egosentis..aku..aku..dan aku..pendapatku,milikku,kelompokku,agamaku..yang paling..paling benar sempurna dan paling paling yang lain.

Sehingga dengan enteng dan mudahnya kita akan menyakiti perasaan orang lain, hidup orang lain. Seolah orang lain dan hidupnya gak ada harganya. Yang gak sepaham berarti bukan teman..dimusuhi, di bully bahkan dibinasakan..
itu saja..

Kalaupun ada yang melarang atau mengharamkan untuk merayakan itu terserah mereka. Aku sih netral sekali..
Bukan salah Valentine's Day nya kok..tapi cara manusia merayakannya yang salah. Seks bebas bisa dilakukan kapan saja dimana saja tanpa harus menunggu Valentine's day. Percaya deh..remaja yang di bekali pendidikan agama yang benar keluarga dan lingkungan, yang punya kegiatan positif dan didukung penuh oleh keluarganya pasti akan tau bagaimana bergaul dengan benar, pacaran yang benar, dan tau menjaga nama keluarga dan takut akan Tuhannya.

Dan untuk itu peran kita sebagai orang tua dan juga orang yang lebih tua punya andil besar. Mendidik mengingatkan dan juga memberi teladan. Ya teladan !! Mengingatkan, menegur tanpa teladan bakal susah sekali diterima..Kita harus terus dan terus memberi teladan. Kalahkan pengaruh negatif yang ada disekitar kita dengan teladan, tuntunan dan perhatian serta kasih sayang.

Pakai saja event ini sebagai pengingat untuk belajar mengasihi tanpa pandang bulu..tanpa pandang status sosial, suku terlebih ,agama.
Belajar untuk bisa menghargai orang lain, mengurangi ego dan belajar berempati, berbagi dan mengerti.

Sehingga kasih sayang yang universal ini tak lagi dikotak kotakkan dan dibatasi oleh rasa egosentris kita.
Percaya deh belajar mengasihi dan berbagi sekuntum bunga atau sepotong coklat atau cuma sekedar ucapan saja di hari valentine ini pasti akan lebih baik dari pada kejadian di Thamrin beberapa waktu yang lalu saat teroris menebar dan berbagi bom sampai jatuh korban tak bersalah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun