Dengan sistem mingguan, anak belajar menahan diri. Mereka jadi berpikir dua kali sebelum membeli jajanan yang tidak penting, karena sisa uangnya harus cukup sampai akhir pekan.
Taktik ketiga: Hubungkan uang jajan dengan tanggung jawab. Uang jajan MBG yang diberikan bisa dijadikan 'gaji' kecil atas tugas-tugas rumah yang mereka selesaikan, seperti merapikan kamar atau mencuci piring. Ini mengajarkan bahwa uang didapatkan dari hasil usaha, bukan sekadar pemberian.
Taktik keempat: Sediakan 'Dana Emergency Jajan'. Tentukan batasan yang jelas. Misalnya, anak boleh jajan Rp 5.000 di luar MBG, dan tidak boleh lebih. Jika mereka mencoba melanggar, ingatkan bahwa uang saku berikutnya akan dipotong. Konsistensi adalah kunci di sini.
Orang tua juga harus siap menghadapi protes. Anak akan bilang, "Teman-teman jajan bubble tea, masa aku cuma beli air putih?" Di sinilah peran kita sebagai orang tua. Ajarkan mereka tentang prioritas dan membedakan kebutuhan dari keinginan.
Jelaskan bahwa uang yang mereka tabung kini bisa tumbuh lebih cepat, karena tidak perlu dipakai untuk makan besar. Manfaatkan MBG sebagai "penguat" tabungan anak. Ini yang akan kita bahas di sub-bahasan berikutnya.
Mengubah Uang Jajan MBG Menjadi "Modal Masa Depan"
Ini adalah sisi yang paling inspiratif dari adanya program MBG. Program ini seharusnya tidak hanya membuat anak kenyang, tetapi juga membuat mereka "kaya" dalam hal literasi finansial.
Bayangkan, jika anak bisa menabung rata-rata Rp 5.000 per hari berkat penghematan dari MBG. Dalam sebulan (20 hari sekolah), itu sudah Rp 100.000. Dalam setahun (sekitar 10 bulan sekolah), itu menjadi Rp 1.000.000! Jumlah ini signifikan untuk ukuran tabungan anak.
Tugas orang tua adalah membuat tabungan ini terlihat menarik. Jangan hanya menabung di celengan ayam. Ajak anak membuka rekening tabungan pelajar di bank. Proses ini, mulai dari mengisi formulir hingga menerima kartu, adalah pelajaran nyata.
Setelah rekening terbuka, tunjukkan pada anak bagaimana uang mereka bertambah. Ajak mereka menghitung bunga (walaupun kecil) atau menghitung target. Misalnya, "Kalau kamu nabung Rp 5.000 terus, empat bulan lagi kamu bisa beli sepatu bola impianmu!"
Ini yang disebut mengubah uang jajan MBG menjadi "Modal Masa Depan." Anak belajar bahwa menahan keinginan sesaat (membeli camilan) bisa menghasilkan sesuatu yang jauh lebih besar di masa depan (mainan, gadget, atau bahkan tabungan kuliah).