Fokus program saat ini cenderung ke wilayah yang lebih mudah dijangkau atau yang sudah memiliki infrastruktur SPPG. Hal ini menciptakan kesenjangan baru. Anak-anak di daerah yang paling membutuhkan asupan gizi justru menjadi yang terakhir merasakan manfaatnya.
Pemerintah perlu memperjelas skema penyaluran untuk daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Metode dapur pusat atau dapur satelit mungkin tidak efektif di sana. Diperlukan inovasi dalam distribusi yang melibatkan komunitas sekolah dan warga lokal secara langsung.
Program ini sejatinya bertujuan untuk mengurangi ketidaksetaraan gizi. Oleh karena itu, langkah pemerataan adalah keharusan. Tidak boleh ada siswa yang merasa dianaktirikan hanya karena lokasi sekolah mereka sulit diakses.
Maka, di tahun kedua 1 tahun pemerintahan Prabowo Gibran ini, pemerintah harus mengubah fokus. Anggaran besar yang sudah dialokasikan harus diprioritaskan untuk pembenahan sistem keamanan pangan dan percepatan pemerataan.
Insiden keracunan massal harus menjadi yang terakhir. Tidak ada kompromi soal keselamatan anak. Pemerintah harus memperketat standar operasional prosedur (SOP) sanitasi dan higiene mulai dari pembelian bahan baku dari petani hingga makanan sampai di tangan siswa.
Pemerintah juga perlu melibatkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Dinas Kesehatan daerah secara lebih intensif untuk melakukan audit mendadak dan pengujian sampel makanan secara rutin. Pengawasan tidak boleh hanya di awal, tapi harus periodik dan konsisten.
Pemberian sanksi yang tegas kepada pihak SPPG atau penyedia bahan makanan yang terbukti lalai dan menyebabkan keracunan juga mutlak dilakukan sebagai efek jera. Program ini harus diawasi dengan ketat karena ini menyangkut nyawa generasi masa depan.
Oleh karena itu, tepuk tangan dengan catatan tebal adalah ungkapan paling jujur dari warga. Kami mengapresiasi visi dan manfaatnya yang luar biasa, namun kami juga menuntut kualitas yang tidak cacat dan pelayanan yang merata tanpa pandang bulu.
Program MBG memiliki potensi untuk menjadi warisan terbaik 1 tahun pemerintahan Prabowo Gibran, namun potensi itu akan sia-sia jika terus diiringi kabar duka keracunan dan ketidakmerataan. Harapan kami, di tahun berikutnya, MBG bisa menjadi berkah seutuhnya.
Kesimpulan
Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran ditandai dengan realisasi ambisius Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membawa manfaat gizi dan ekonomi yang besar, sehingga layak mendapat apresiasi.Â