Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pindang Kunyit ala Bapak Rumah Tangga: Ikan Mas, Bumbu, dan Rasa yang Mengikat Keluarga

11 Oktober 2025   15:18 Diperbarui: 11 Oktober 2025   15:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pindang ikan mas ala Bapak Rumah Tangga. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Beberapa hari lalu, rumah kami kedatangan rezeki tak terduga. Kiriman ikan mas segar dari jamaah, jumlahnya lumayan banyak, sekitar empat kilogram. Ikan-ikan itu masih segar, bahkan sisik emasnya masih berkilauan. Melihat tumpukan ikan sebanyak itu, istri saya langsung menoleh ke saya. Ia tahu, saatnya tiba bagi saya untuk turun tangan di dapur.

Tentu saja ini adalah kesempatan emas. Selama ini, saya memang bekerja sebagai seorang guru di luar rumah. Namun, saya juga sering mengambil peran di dapur. Ya, saya mulai menjadi bapak rumah tangga yang tak hanya mencari nafkah, tapi juga aktif dalam urusan domestik, termasuk memasak. Bagi saya, ini bukan sekadar tugas tambahan, tapi momen istimewa untuk berkreasi.

Memasak ikan mas sebanyak empat kilogram jelas bukan pekerjaan ringan. Ini butuh perencanaan. Saya harus memutuskan, masakan apa yang paling cocok untuk ikan segar ini, yang bisa dinikmati seluruh keluarga, dan yang penting, paling aman untuk dieksekusi oleh Bapak Rumah Tangga amatir seperti saya.

Pilihan jatuh pada Pindang Kunyit. Kenapa pindang? Karena pindang ikan mas khas Sunda adalah masakan yang bumbunya segala ada (lengkap), namun prosesnya relatif mudah dipelajari. Saya ingat, dulu ibu saya sering memasak ini. Selain itu, pindang adalah masakan berkuah yang tahan lama jika disimpan. Cocok untuk stok makan beberapa hari.

Meskipun saya sudah sering membantu istri, saya tetap harus mengakui diri ini masih amatir di dapur. Kemampuan meracik bumbu saya masih jauh dari kata profesional. Tapi, semangat saya tidak pernah padam. Jika bingung, saya punya dua sumber belajar: pertama, istri tercinta sebagai mentor utama; kedua, video-video resep dari YouTube yang selalu siap sedia.

Saya mulai mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas dan lemari dapur. Untuk pindang, bumbu wajibnya harus lengkap: kunyit (ini yang memberi warna cantik), sereh, lengkuas, jahe (untuk menghilangkan bau amis), bawang merah, bawang putih, daun salam, dan tak lupa sedikit asam (belimbing wuluh atau asam jawa). Ini adalah bumbu-bumbu yang akan membuat Pindang Kunyit ala Bapak Rumah Tangga menjadi istimewa.

Persiapan awal dimulai dari membersihkan ikan. Empat kilogram ikan mas harus dibersihkan sisik dan jeroannya. Ini bagian yang paling memakan waktu. Setelah itu, ikan-ikan saya lumuri dengan sedikit garam dan perasan jeruk nipis. Barulah setelah itu, proses menghaluskan bumbu dimulai. Saya memilih cara tradisional, diulek, agar aroma bumbunya lebih keluar.

Proses Memasak dan Eksperimen Rasa yang 'Teu Kaditu Kadieu'

Bumbu halus sudah siap. Saya mulai menumisnya di wajan besar. Aromanya langsung menyebar ke seluruh rumah. Bau harum kunyit dan rempah-rempah yang disangrai sedikit minyak ini memang selalu membangkitkan selera. Saya tumis bumbu hingga matang dan mengeluarkan minyak. Ini adalah kunci agar kuah pindang nanti tidak langu.

Setelah bumbu matang, saya masukkan bumbu geprek seperti sereh dan lengkuas, serta daun salam. Kemudian, saya tuang air secukupnya. Air harus cukup banyak karena ikan masnya juga banyak. Saya biarkan air mendidih bersama bumbu agar sari-sarinya keluar sempurna.

Inilah momen krusialnya: memasukkan ikan. Satu per satu ikan mas segar itu saya tata di dalam panci. Saya usahakan ikan tidak bertumpuk terlalu banyak agar matangnya merata dan tidak hancur saat diangkat nanti. Setelah semua ikan masuk, saya kecilkan api. Pindang harus dimasak perlahan (diungkep) agar bumbu meresap sempurna ke dalam daging ikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun