Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sang Pembina Jiwa, Jejak Abadi H. Sali Iskandar dalam Yayasan Pendidikan dari TK hingga Perguruan Tinggi

6 Oktober 2025   10:53 Diperbarui: 6 Oktober 2025   11:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. Sali Iskandar, pendiri, perintis sekaligus Ketua Pembina Yayasan Al Ghifari, Al Aitaam, Intan Al Sali. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Di tengah segala kesibukan mengurus perusahaan dan yayasan, H. Sali Iskandar adalah seorang ayah. Ia dikaruniai lima anak: Muhamad Husen Ghifari Iskandar, Fatimah Nurdjannaty Iskandar, Muhamad Rizqi Rahman Iskandar, Muhamad Hanif Fatahilah Iskandar, dan Intan Nurdjannaty Iskandar.

Keluarga adalah pelabuhan dan sumber inspirasi terbesarnya. Nama-nama anak-anaknya menjadi penguat bagi nama-nama lembaga yang didirikannya, menunjukkan bahwa batas antara kehidupan pribadi dan panggilan publiknya adalah kabur. Semuanya didedikasikan untuk kebaikan.

Setelah lebih dari enam dekade hidup dan lebih dari dua dekade mendedikasikan diri sebagai pembina jiwa, Drs. H. Sali Iskandar, M.M., menyelesaikan tugasnya di dunia. Beliau wafat pada Senin malam, 30 Juni 2025, di usia 63 tahun.

Kepergian beliau membawa duka mendalam bagi keluarga besar, rekan bisnis, dan terutama komunitas pendidikan yang telah ia bangun. Namun, duka tersebut dibarengi dengan rasa syukur atas semua warisan dan ilmu yang telah beliau tinggalkan.

Beliau dimakamkan pada keesokan harinya, Selasa, 1 Juli 2025, di Komplek Al Sali Iskandar. Pemakaman yang berdekatan dengan tempat tinggalnya menjadi penutup kisah yang sederhana namun penuh makna, mengakhiri hidupnya di tengah-tengah warisan yang ia ciptakan sendiri.

Kesimpulan

Drs. H. Sali Iskandar, M.M., adalah contoh sempurna seorang individu yang berhasil menggabungkan kesuksesan wirausaha dengan panggilan mulia di bidang pendidikan. Dari fondasi bisnis yang ia rintis sejak 1997 (CV Siger Tengah, PT Sali Iskandar), ia mendirikan sistem pendidikan yang komprehensif, dari TK hingga Perguruan Tinggi (Yayasan Al Ghifari, Al Aitaam, Intan Al Sali). 

Beliau tidak hanya membangun gedung, tetapi juga membina jiwa ribuan anak bangsa. Kepergiannya pada 30 Juni 2025 meninggalkan jejak abadi yang manfaatnya akan terus mengalir, menjadikan beliau salah satu tokoh paling berpengaruh dalam pembangunan pendidikan di Jawa Barat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun