Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Menggerakkan Ekonomi Garut: Pasar Bungbulang, Roda Ekonomi Masyarakat Kecil yang Terus Berputar

3 Oktober 2025   17:27 Diperbarui: 3 Oktober 2025   17:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari di Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, selalu menjadi saksi dimulainya kehidupan. Jauh sebelum jam kerja di luar dimulai, aktivitas sudah terpusat di satu tempat, Pasar Bungbulang. Pasar ini bukan sekadar tempat berbelanja, ia adalah motor penggerak ekonomi, titik awal perputaran uang dan barang yang menghidupi banyak keluarga.

Suasana pagi Jumat (3/10/2025) kala itu menunjukkan pemandangan yang tak pernah berubah. Sejak dini hari, Pasar Bungbulang sudah ramai. Suara klakson motor, decitan gerobak yang didorong, dan obrolan pedagang menyambut siapa pun yang datang. Udara pagi yang sejuk dengan cepat digantikan oleh semangat aktivitas.

Saya kebetulan sedang berada sangat dekat. Saya mengunjungi rumah sahabat yang lokasinya persis di belakang pasar, tepatnya di RT 02 RW 07 Desa Bungbulang. Dari sana, saya bisa melihat keramaian luar biasa yang terjadi. Keramaian itu tersebar di dua area utama, yaitu los luar yang dihuni pedagang jongko, dan area dalam pasar yang menjual kebutuhan pokok.

Di area los luar, puluhan pedagang jongko telah menggelar dagangan mereka. Ada yang menjual aneka sayuran segar, hasil panen langsung dari kebun desa. Ada pula yang menjajakan rempah-rempah dan bumbu dapur yang ditumpuk di atas tikar atau meja kecil. Mereka adalah pedagang kecil yang setiap harinya memulai perjuangan di bawah langit terbuka.

Para pembeli pun datang berduyun-duyun. Mereka adalah ibu rumah tangga, pemilik warung makan, atau pengepul kecil yang mencari kebutuhan rumah dan modal usaha. Mereka tahu bahwa di pasar inilah mereka bisa mendapatkan harga yang paling bersahabat dengan kualitas yang baik.

Aktivitas tawar-menawar berlangsung sangat cepat dan akrab. Uang berpindah tangan dalam hitungan detik. Senyum dan sapaan hangat antar pedagang dan pembeli adalah pemandangan biasa yang membuat suasana terasa hidup dan hangat, khas pasar tradisional.

Di dalam pasar, keramaian berpusat pada kebutuhan pokok yang lebih besar. Di sana dijual beras dalam karung, minyak goreng dalam jerigen besar, gula, dan kebutuhan sembako lainnya. Barang-barang ini sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan di seluruh wilayah Bungbulang dan sekitarnya.

Masyarakat sangat mudah membeli berbagai bahan kebutuhan pokok sehari-hari di sini. Kelengkapan barang dan keterjangkauan harga menjadi daya tarik utama. Pasar Bungbulang memang berfungsi sebagai jantung logistik bagi warga setempat. Tanpa pasar ini, ekonomi harian mereka akan terhenti.

Setiap transaksi, besar atau kecil, adalah satu putaran kecil dari Roda Ekonomi Masyarakat Kecil yang terus berputar. Aktivitas ini terjadi berulang-ulang, hari demi hari, menciptakan irama kehidupan yang stabil. Inilah gambaran nyata bagaimana pasar secara aktif Menggerakkan Ekonomi Garut dari tingkat desa.

Keramaian pada pagi Jumat itu adalah bukti nyata bahwa pasar tradisional masih menjadi pilihan utama bagi masyarakat, terutama untuk kebutuhan dasar. Ini adalah tempat di mana nilai-nilai kejujuran dan gotong royong dalam berdagang masih dijunjung tinggi. Pasar Bungbulang adalah sebuah institusi rakyat yang terus hidup.

Penggerak Asa di Los Sayuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun