Tugas seorang kader jauh melampaui data dan angka. Mereka menjadi caregiver atau pengasuh yang memberikan perhatian personal dan mendalam kepada ibu hamil.Â
Mereka tidak hanya memberikan saran medis, tetapi juga dukungan emosional yang seringkali dibutuhkan.Â
Ibu hamil, terutama yang baru pertama kali, seringkali merasa cemas dan bingung. Di sinilah peran kader sebagai caregiver menjadi sangat penting.
Mereka mendampingi ibu hamil dengan penuh empati. Mereka mendengarkan keluh kesah, memberikan motivasi, dan meyakinkan bahwa setiap kekhawatiran bisa diatasi.Â
Hubungan yang terjalin adalah hubungan kekeluargaan, bukan sekadar hubungan profesional. Mereka memastikan setiap ibu hamil merasa tidak sendiri dalam menjalani masa-masing.
Sebagai caregiver, mereka memiliki daftar tugas yang jelas. Tugas pertama adalah mendata dan melaporkan ibu hamil baru. Informasi ini sangat penting agar tidak ada satu pun yang terlewatkan.Â
Mereka mendatangi rumah ibu hamil, memperkenalkan program, dan memastikan ibu hamil sudah terdaftar.
Tugas berikutnya adalah mendampingi dalam pemeriksaan dan minum tablet tambah darah (Fe). Ini adalah tugas yang sangat penting untuk mencegah anemia pada ibu hamil.Â
Mereka mengingatkan ibu untuk rutin meminumnya dan bahkan terkadang menyediakannya langsung. Mereka juga memastikan ibu hamil rutin memeriksakan kandungannya di Puskesmas atau Posyandu.
Mereka juga mendampingi ibu hamil ke bidan desa. Bagi beberapa ibu hamil, pergi ke fasilitas kesehatan bisa menjadi hal yang sulit karena alasan jarak, biaya, atau rasa takut.Â
Di sinilah peran kader sangat krusial. Mereka menemani dan memberikan rasa aman. Mereka memastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan yang tepat dan informasi yang akurat dari bidan.