Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Perpustakaan Tidak Mati, Hanya Butuh Satu Sentuhan Baru Bawa Pembaca

20 September 2025   21:43 Diperbarui: 20 September 2025   21:43 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain itu, perpustakaan bisa menjadi ruang untuk berjejaring. Di tengah hiruk-pikuk media sosial yang seringkali membuat kita merasa terisolasi, perpustakaan bisa menjadi tempat untuk pertemuan tatap muka. 

Menghadirkan acara seperti klub buku, forum diskusi, atau bahkan sesi mentoring bisa menjadi cara efektif untuk mengumpulkan orang-orang dengan minat yang sama. 

Ruangan yang dulunya hening kini bisa dipenuhi dengan percakapan yang membangun. Misalnya, para penulis bisa bertemu dengan penerbit, pengusaha muda bisa berdiskusi dengan mentor, atau mahasiswa bisa berkolaborasi untuk proyek bersama. 

Ini akan membuat perpustakaan terasa hidup dan relevan, tidak lagi sekadar tempat yang membosankan.

Mengubah perpustakaan menjadi pusat komunitas juga berarti menyediakan fasilitas yang mendukung aktivitas tersebut. Ruang-ruang diskusi kecil, kafe yang nyaman, atau bahkan area co-working bisa menjadi daya tarik tambahan. 

Fasilitas semacam ini akan menarik lebih banyak orang untuk datang dan tinggal lebih lama. Mereka mungkin datang untuk bekerja atau bertemu teman, tetapi di sela-sela aktivitas tersebut, mereka akan menemukan buku-buku baru atau berpartisipasi dalam acara yang sedang berlangsung. 

Dengan demikian, perpustakaan menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup, bukan hanya tujuan sekali-kali.

Perpustakaan juga bisa menyelenggarakan program yang mengajak masyarakat lebih dekat dengan literasi. Ini bisa dimulai dari hal-hal sederhana seperti storytelling untuk anak-anak, program membaca untuk keluarga, atau tantangan membaca bulanan dengan hadiah menarik. 

Kegiatan-kegiatan ini bisa ditujukan untuk semua kalangan usia, mulai dari balita hingga lansia. Program-program ini tidak hanya meningkatkan minat baca, tetapi juga mempererat hubungan antaranggota keluarga. 

Perpustakaan bisa menjadi tempat di mana orang tua dan anak bisa menghabiskan waktu berkualitas bersama, jauh dari distraksi digital.

Salah satu contoh sukses adalah perpustakaan yang mengadakan pameran seni atau lokakarya memasak. Kegiatan-kegiatan ini memang tidak secara langsung berhubungan dengan buku, tetapi ia menciptakan alasan bagi orang-orang untuk datang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun