Mengapa Es Batu Kristal Terlihat Sama Tapi Kualitasnya Berbeda?
Kita semua tahu, tidak ada yang lebih menyegarkan dari segelas minuman dingin di siang hari yang terik. Baik itu segelas es teh manis, es jeruk, atau es kopi susu favorit, semuanya terasa kurang lengkap tanpa tambahan es batu.Â
Dan di zaman sekarang, es batu kristal sudah menjadi pilihan utama banyak orang, dari rumah tangga sampai pedagang di pinggir jalan. Kenapa? Karena bentuknya yang rapi, ukurannya seragam, dan paling penting, terlihat bening dan bersih.Â
Itulah yang membuat kita percaya bahwa es ini aman. Tapi, apakah benar semua yang terlihat bening itu aman?
Jawabannya, tidak selalu. Di balik kejernihan yang menipu, ada perbedaan kualitas yang sangat besar. Ada es kristal yang dibuat dari air mineral yang sudah diproses dengan higienis, tapi ada juga yang dibuat asal-asalan.Â
Mungkin dari air sumur yang tidak diolah, atau bahkan air PAM yang belum disaring. Meski hasilnya sama-sama bening, proses pembuatannya jauh berbeda. Dan perbedaan inilah yang jadi kunci.Â
Es yang dibuat dengan tidak benar bisa mengandung bakteri, kuman, atau zat-zat berbahaya lainnya yang tidak kasat mata. Begitu masuk ke dalam minuman, kuman-kuman ini ikut kita telan, dan bisa menyebabkan sakit perut, diare, atau masalah kesehatan lain.
Banyak pedagang yang tidak sadar akan hal ini. Mereka hanya peduli esnya dingin, bening, dan harganya murah. Padahal, kualitas es bisa memengaruhi rasa minuman itu sendiri.Â
Pernahkah Anda merasa ada rasa aneh saat minum es teh? Mungkin itu bukan dari tehnya, tapi dari es batunya. Es batu yang dibuat dari air kotor bisa meninggalkan rasa tidak enak atau bau yang merusak cita rasa minuman.Â
Jadi, es batu bukan sekadar pendingin, tapi juga bagian penting dari rasa. Itulah sebabnya, penting bagi kita untuk tidak hanya melihat tampilan luarnya saja, tapi juga tahu apa yang ada di dalamnya.