Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Meja Makan ke Peluang Kerja: Ayam Tepung Mengubah Tantangan Jadi Bukti Sukses Usaha Kecil

11 Agustus 2025   23:46 Diperbarui: 12 Agustus 2025   04:45 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi Sederhana yang Lahir dari Kebutuhan

Ayam goreng tepung, siapa yang tidak kenal? Makanan ini bukan lagi sekadar sajian di restoran cepat saji, tapi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian banyak orang. Dari kota besar hingga pelosok desa, mudah sekali menemukan penjual ayam krispi. 

Di balik popularitasnya, ada sebuah cerita meja makan yang menjadi titik awal dari banyak pengusaha kecil. Awalnya, mungkin hanya bermula dari keinginan untuk menyajikan hidangan yang lezat dan terjangkau untuk keluarga. 

Dengan keterbatasan modal, bahan-bahan sederhana seperti ayam, tepung terigu, dan bumbu-bumbu dapur menjadi andalan. Namun, seiring waktu, inovasi-inovasi kecil mulai bermunculan.

Para ibu rumah tangga atau bapak-bapak yang kehilangan pekerjaan mulai mencoba peruntungan dengan resep andalan mereka. Mereka bereksperimen dengan takaran bumbu, jenis tepung, hingga cara menggoreng. 

Tujuannya sederhana yaitu menciptakan ayam goreng tepung yang renyah, gurih, dan berbeda dari yang lain. Beberapa bahkan menambahkan bumbu rahasia yang diwariskan turun-temurun. 

Inovasi ini tidak datang dari laboratorium canggih, melainkan dari dapur rumah yang penuh dengan semangat dan harapan.

Dari dapur itu, aroma ayam goreng yang menggugah selera mulai menyebar. Tetangga yang mencicipi memberikan pujian, lalu mulai memesan. Dari pesanan kecil-kecilan, mereka mulai berpikir untuk menjualnya secara lebih serius. 

Mereka membuka lapak kecil di depan rumah, atau berjualan keliling. Peralatan yang digunakan pun sangat sederhana, mulai dari gerobak dorong, kompor gas, hingga wajan besar. Modal yang minim tidak menyurutkan semangat mereka.

Keterbatasan justru menjadi cambuk untuk berkreasi. Mereka tidak bisa bersaing dengan brand besar dari segi lokasi atau promosi, tetapi mereka punya keunggulan lain yaitu cita rasa khas dan harga yang terjangkau. 

Ayam goreng buatan rumahan ini menawarkan kehangatan dan keaslian yang sulit ditiru. Konsumen pun merasa lebih dekat dengan produk lokal ini. Inilah yang menjadi kunci sukses awal mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun