Memulai bisnis di kampung halaman bersama keluarga, apalagi dengan saudara kandung, sering kali menjadi impian banyak orang. Kebersamaan, kepercayaan, dan dukungan yang kuat menjadi modal utama.Â
Seperti yang kami alami, memulai usaha konvensi kerudung hijab, mulai dari mendesain, menjahit, hingga memasarkan, semuanya kami lakukan bersama-sama. Rasanya menyenangkan bisa kerja bareng saudara, saling bahu-membahu mewujudkan mimpi.Â
Namun, di balik kehangatan itu, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Memisahkan urusan personal dengan profesional adalah kunci utama agar bisnis dan hubungan kekeluargaan tetap harmonis.
Perencanaan Keuangan yang Jelas: Memisahkan Duit Bisnis dan Pribadi
Urusan uang adalah salah satu hal yang paling sensitif dalam bisnis, apalagi jika kerja bareng saudara. Di awal, kami sepakat untuk membuat perencanaan keuangan yang sangat jelas.Â
Kami duduk bersama dan merinci semua kebutuhan, mulai dari modal awal, biaya produksi, hingga target keuntungan.Â
Kami tidak mau ada anggapan "ah, kan sama saudara, gampanglah nanti urusan uang". Sebaliknya, kami justru harus lebih hati-hati. Kami membuat rekening bank terpisah khusus untuk bisnis konvensi ini.Â
Dengan begitu, uang bisnis tidak tercampur dengan uang pribadi. Semua pemasukan dan pengeluaran dicatat dengan rapi, sehingga transparansi terjaga.
Setiap minggunya, kami mengadakan pertemuan kecil untuk memantau arus kas. Kami cek berapa bahan baku yang sudah dibeli, berapa upah jahit yang harus dibayarkan, dan berapa keuntungan yang sudah didapat.Â
Dengan cara ini, tidak ada satu pun dari kami yang merasa curiga atau tertutup soal uang. Kami benar-benar menganggap ini sebagai bisnis profesional, bukan sekadar "patungan iseng".Â
Kami tahu betul, jika urusan uang tidak beres, bukan hanya bisnis yang hancur, tapi hubungan kami sebagai saudara juga bisa rusak.