Selain itu, Gen Z juga jeli melihat peluang. Mereka tidak takut mencoba hal baru, bahkan jika itu berarti keluar dari zona nyaman. Misalnya, mereka mungkin tertarik pada properti yang perlu direnovasi lalu menjualnya kembali, atau berinvestasi di saham properti.Â
Mereka tidak cuma memikirkan cara mendapatkan gaji bulanan, tapi juga cara mengembangkan uang yang mereka punya agar bisa berlipat ganda. Ini menunjukkan pola pikir wirausaha yang kuat di kalangan mereka.
Manajemen waktu juga jadi kunci. Dengan begitu banyak kesibukan, Gen Z belajar mengatur jadwal dengan baik. Mereka tahu kapan harus fokus pada pekerjaan utama, kapan meluangkan waktu untuk pekerjaan sampingan, dan kapan beristirahat.Â
Kedisiplinan ini sangat penting agar tidak merasa kewalahan dan tetap produktif. Mereka menggunakan teknologi untuk membantu, seperti kalender digital atau aplikasi manajemen proyek, agar semua tugas bisa berjalan lancar.
Mental Baja dan Kemauan untuk Berjuang
Salah satu ciri khas Gen Z yang tak bisa diabaikan adalah mental baja dan kemauan mereka untuk terus berjuang. Mereka tumbuh di tengah krisis ekonomi global, pandemi, dan informasi yang banjir tentang tantangan masa depan.Â
Hal ini mungkin membuat mereka lebih realistis, tapi juga lebih tangguh. Mereka tidak mudah patah semangat saat menghadapi kendala. Jika satu pintu tertutup, mereka akan mencari seribu jendela lain.
Mereka juga punya pola pikir bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar. Jika sebuah strategi tidak berhasil, mereka akan menganalisisnya, belajar dari kesalahan, dan mencoba pendekatan lain.Â
Sikap ini sangat penting dalam perjalanan mencapai tujuan besar seperti membeli rumah. Ada banyak rintangan yang mungkin muncul, seperti harga properti yang terus naik atau kondisi ekonomi yang tidak menentu, tapi Gen Z tidak membiarkan itu memadamkan semangat mereka.
Kemampuan beradaptasi juga jadi kekuatan mereka. Dunia terus berubah, dan Gen Z siap untuk itu. Mereka cepat belajar hal baru, beradaptasi dengan teknologi baru, dan fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar.Â
Ini membuat mereka lebih siap menghadapi tantangan di bidang properti, yang seringkali sangat dinamis. Mereka tidak terpaku pada satu metode, tapi terus mencari cara terbaik untuk mencapai tujuan mereka.