Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Tembakau Terhempas, Cabai Membara: Gelora Semangat Petani Banyuresmi Garut Melawan Badai Harga

19 Juni 2025   10:08 Diperbarui: 19 Juni 2025   10:08 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani di Cibuntu, Desa Sukamukti, Banyuresmi, Garut, menanam cabai di antara tanaman tembakau, Kamis (19/6/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Kabupaten Garut, sebuah wilayah yang dikenal dengan keindahan alamnya di Jawa Barat, juga merupakan penghasil tembakau terbesar di provinsi tersebut. Di antara banyak kecamatannya, Tarogong Kaler, Kadungora, dan khususnya Banyuresmi, menjadi nama-nama yang sangat akrab di telinga para petani. 

Kecamatan Banyuresmi, secara khusus, telah lama dikenal sebagai sentra tembakau unggulan, menjadi andalan utama bagi banyak keluarga petani yang menggantungkan hidupnya pada daun-daun emas ini. Tembakau dari Banyuresmi memiliki reputasi yang baik, kualitasnya kerap diakui, menjadikannya komoditas penting yang menopang perekonomian lokal.

Namun, belakangan ini, awan gelap menyelimuti para petani tembakau. Harga tembakau mengalami badai yang cukup besar, terperosok jauh di bawah harapan. Kondisi ini tidak hanya terjadi di satu atau dua tempat, melainkan melanda hampir seluruh wilayah penghasil tembakau, termasuk di Banyuresmi. 

Penurunan harga ini bukan sekadar fluktuasi biasa, ini adalah hantaman telak yang mengancam keberlangsungan hidup ribuan petani dan keluarga mereka. Kecemasan mulai menyelimuti, karena sumber penghasilan utama yang telah diandalkan turun drastis, membuat masa depan terasa tidak menentu.

Di tengah badai harga yang memukul, para petani di Kecamatan Banyuresmi tidak tinggal diam. Mereka memilih untuk tetap bertahan dan semangat mencari solusi. Ini bukan tentang menyerah pada keadaan, melainkan tentang mencari jalan keluar, mencari celah di tengah kesulitan. 

Salah satu strategi yang mereka tempuh adalah tetap menanam tembakau, namun dengan pendekatan yang berbeda yakni tumpang sari dengan tanaman cabai di sela-sela tembakau. Keputusan ini diambil bukan tanpa pertimbangan matang. Mereka memantau pasar, mencari tahu komoditas apa yang bisa menjadi penyelamat.

Beruntung bagi para petani, harga cabai saat ini sedang sangat baik dan berpihak kepada mereka. Kenaikan harga cabai ini menjadi secercah harapan di tengah kelesuan harga tembakau. 

Kondisi pasar yang menguntungkan ini membuat petani melihat cabai bukan hanya sebagai tanaman selingan, tetapi sebagai potensi besar untuk menopang, bahkan menyelamatkan, perekonomian keluarga mereka. Ini adalah kabar baik yang datang di saat yang tepat, memberikan motivasi tambahan bagi mereka untuk berinovasi dan bekerja lebih keras lagi.

Salah seorang petani yang gigih menghadapi tantangan ini adalah Dudung (54), yang tinggal di Kampung Cibuntu, Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi. Pada hari Kamis, 19 Juni 2025, Dudung menceritakan pengalamannya. 

Dirinya dan para petani lainnya tidak menyerah begitu saja pada keadaan. Mereka tetap bertahan dan semangat mencari solusi agar dapur tetap mengepul dan anak-anak bisa tetap sekolah. Kondisi sulit ini justru memicu kreativitas dan kerja sama di antara mereka.

Dudung menjelaskan bahwa keputusan untuk menanam cabai di antara tembakau adalah salah satu langkah nyata yang mereka ambil. "Harga tembakau memang lagi jatuh banget, Pak. Mau gimana lagi, kami harus tetap usaha. Kalau cuma ngandelin tembakau, ya berat," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun