Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Dari Takut Jadi Punya! Rahasia KPR Tanpa Galau ala Anak Muda, Bebas dari Bayang-Bayang Angsuran Mencekik

16 Juni 2025   07:25 Diperbarui: 16 Juni 2025   07:25 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - KPR (kredit pemilikan rumah). | Image by iStock via Kompas.com

Punya rumah sendiri? Bagi banyak anak muda dan milenial di Bandung, atau di mana pun di Indonesia, itu seringkali terasa seperti mimpi di siang bolong. Obrolan tentang KPR (Kredit Pemilikan Rumah) seringkali diwarnai nada pesimis, bahkan cenderung bikin takut. Seolah-olah, KPR itu hantu berwujud cicilan yang siap menghantui dompet dan masa depan. Wajar saja jika banyak dari kita yang ragu ambil KPR.

Kenapa sih rasa ragu ini begitu kuat? Pertama dan paling utama, harga properti yang terus melambung. Coba saja lihat harga rumah di Bandung atau kota-kota besar lainnya, rasanya setiap tahun harganya makin tak terjangkau. Sementara itu, gaji kita sebagai anak muda seringkali terasa jalan di tempat, atau naik tapi tidak sebanding dengan lonjakan harga rumah. Kesenjangan ini menciptakan jurang yang membuat kita berpikir, "Gimana caranya bisa punya rumah kalau begini?"

Selain harga, ada juga bayangan angsuran bulanan yang mencekik. Membayangkan harus membayar cicilan puluhan tahun lamanya, setiap bulan, tanpa henti, rasanya beban yang terlalu besar. Apalagi kalau kita masih punya cicilan lain, seperti kendaraan atau cicilan konsumtif. Pikiran "nanti gimana kalau ada kebutuhan mendadak?" atau "kalau tiba-tiba kena PHK gimana?" seringkali jadi momok. Ketakutan ini bukan tanpa dasar, dan memang jadi salah satu alasan kuat kenapa kita ragu ambil KPR.

Kekhawatiran lain adalah proses KPR yang dianggap rumit dan berbelit-belit. Urusan dokumen yang banyak, istilah-istilah perbankan yang asing, sampai proses wawancara bank, semuanya terasa menakutkan. Kita sering dengar cerita teman atau kenalan yang kesulitan mengajukan KPR, entah karena BI Checking yang tidak bersih atau persyaratan yang tidak terpenuhi. Hal ini tentu saja menambah daftar panjang alasan mengapa kita ragu ambil KPR.

Kemudian, ada juga faktor gaya hidup anak muda yang ingin bebas finansial. Kita ingin bisa nongkrong, traveling, beli gadget baru, atau sekadar menikmati hidup tanpa terbebani cicilan besar. Komitmen KPR yang jangka panjang seringkali dianggap mengorbankan kebebasan finansial ini. Pikiran "mending uangnya buat healing dulu deh" seringkali muncul, membuat KPR jadi opsi kesekian.

Tapi, benarkah KPR sehoror itu? Apakah benar punya rumah sendiri hanya untuk orang-orang "kaya" saja? Jawabannya: TIDAK. KPR itu seperti pisau, bisa bermanfaat kalau kita tahu cara menggunakannya, dan bisa melukai kalau kita asal-asalan. Rahasianya bukan pada seberapa besar gaji kita, tapi pada strategi dan keberanian untuk memulai.

Mengubah Keraguan Jadi Keberanian: Rahasia Anti Galau KPR

Yuk, kita bongkar satu per satu "rahasia"nya supaya kita, anak muda, tidak lagi ragu ambil KPR dan bisa punya rumah impian tanpa galau:

Rahasia #1: Mulai Sekarang, Jangan Nanti-Nanti!

Mungkin ini klise, tapi sangat benar. Semakin cepat kita memulai, semakin ringan beban di kemudian hari. Harga properti memang naik, tapi jangan lupa, gaji kita pun berpotensi naik seiring waktu dan pengalaman. Jangan menunggu gaji besar baru mulai mikir rumah. Mulai sekarang, targetkan cicilan yang sesuai kemampuan.

Solusi Nyata:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun