Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Krisis Air Jampang Tengah, Saatnya Irigasi Jentreng Mengalirkan Harapan untuk Lahan Pangan Sukabumi

22 Mei 2025   13:39 Diperbarui: 22 Mei 2025   13:41 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Padabeunghar, Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, berdiri di antara sawah dan saluran irigasi yang kering. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Hamparan sawah di Kedusunan Leuwipendeuy, Desa Padabeunghar, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (21/5/2025) terlihat sangat memprihatinkan. Sejauh mata memandang, yang terlihat hanya area pesawahan yang kering. 

Jika ada tanaman padi yang tumbuh, kondisinya pun tidak sehat. Tanaman itu tumbuh gambung, artinya daunnya berpenyakit dan tidak menghasilkan biji padi sama sekali.

Kondisi ini bukan terjadi secara tiba-tiba. Menurut Sukarta (51), seorang petani sekaligus warga setempat, sawah-sawah ini sudah kering terbengkalai bertahun-tahun. 

Penyebab utamanya adalah tidak adanya pasokan air yang cukup, atau kalaupun ada, jumlahnya sangat terbatas. Sumber air utama bagi pertanian di daerahnya, yaitu Irigasi Jentreng, sudah lama rusak.

Kerusakan Irigasi Jentreng sangat parah. Irigasi ini berada di Kampung Sarimin, Kedusunan Leuwipendeuy. Lima tahun lalu, irigasi ini diterjang banjir bandang dari Sungai Cimandiri. 

Akibat terjangan banjir tersebut, pasokan air ke seluruh area persawahan di Padabeunghar terhenti total. Sampai saat ini, belum ada perbaikan yang dilakukan.

Kondisi ini tentu saja membawa dampak besar bagi para petani. Mereka tidak bisa lagi menanam padi dengan normal. Hasil panen yang diharapkan pun tidak ada. Ini berarti mata pencarian utama mereka terancam. Kehidupan ekonomi keluarga petani menjadi sulit.

Puluhan hektare sawah yang seharusnya menjadi lumbung pangan kini terbengkalai. Tanah yang dulunya subur kini retak-retak karena kekeringan. Pemandangan ini sangat ironis, mengingat potensi pertanian yang dimiliki Sukabumi. 

Krisis air ini bukan hanya masalah petani lokal, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan daerah. Jika kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Padabeunghar akan kehilangan seluruh lahan produktifnya. Para petani mungkin terpaksa beralih profesi atau mencari nafkah di tempat lain. 

Ini akan berdampak pada berkurangnya pasokan beras lokal dan bisa memperburuk masalah ekonomi masyarakat.

Pemerintah daerah perlu segera turun tangan. Masalah Irigasi Jentreng ini sudah berlangsung terlalu lama. Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk membiarkan infrastruktur vital seperti irigasi rusak dan tidak berfungsi. Diperlukan tindakan cepat dan konkret untuk mengatasi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun