Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Geliat Pasar Rakyat Paramon, Kekuatan Hidup Sosial Ekonomi Lokal Sumedang yang Terus Bertumbuh

11 Mei 2025   20:16 Diperbarui: 11 Mei 2025   20:16 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahad pagi, 11 Mei 2025, sekitar pukul sepuluh, perjalanan dari Cimanggung menuju Cicalengka, Bandung, kembali membawa saya menyaksikan denyut kehidupan sosial ekonomi yang begitu terasa di Pasar Tradisional Parakanmuncang. Berbeda dengan sekadar keramaian, kali ini yang lebih menonjol adalah geliat aktivitas, sebuah energi yang memancar dari interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar yang akrab disapa "pasar paramon" ini.

Pasar tradisional Parakanmuncang, yang berlokasi strategis di Desa Sindangpakuwon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang memiliki daya tarik tersendiri. Letaknya yang mudah dijangkau menjadikannya pusat aktivitas bagi warga Sumedang dan sekitarnya, terutama bagi mereka yang termasuk dalam kelompok masyarakat kelas menengah ke bawah.

Pandangan mata langsung menangkap bagaimana pasar ini menjadi jantung sosial ekonomi masyarakat. Denyut ekonomi terasa begitu kuat, seolah-olah pasar ini tak pernah berhenti bergerak. Para pedagang sayuran segar, buah-buahan organik yang tampak baru dipanen, dengan cekatan melayani setiap pembeli yang datang. Ada interaksi tawar-menawar, obrolan ringan, dan transaksi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari suasana pasar.

Saya kembali berkesempatan berbincang dengan salah seorang pedagang, Pak Imron. Dengan usianya yang sudah 58 tahun, semangatnya dalam berjualan patut diacungi jempol. Setiap hari, tanpa mengenal lelah, ia membuka lapaknya dari pagi hingga siang, bahkan terkadang sampai sore hari. Menurutnya, geliat aktivitas jual beli di pasar ini semakin terasa belakangan ini, sebuah pernyataan yang sejalan dengan apa yang saya lihat.

Pengalaman serupa juga diungkapkan oleh Bu Hamidah, seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun yang merupakan warga Cimanggung. Saat sedang memilih kebutuhan dapur sehari-hari, ia menuturkan betapa pentingnya keberadaan Pasar Parakanmuncang bagi dirinya dan keluarga. Pasar ini bukan hanya menyediakan kebutuhan pokok, tetapi juga menawarkan harga yang terjangkau dan kemudahan akses.

Geliat Pasar Parakanmuncang pada pagi itu lebih dari sekadar aktivitas jual beli biasa. Ia adalah manifestasi dari kekuatan ekonomi akar rumput yang terus bertumbuh. Di sinilah roda perekonomian masyarakat kelas menengah ke bawah berputar, memberikan penghidupan bagi para pedagang dan memenuhi kebutuhan sehari-hari para pembeli. Setiap transaksi, sekecil apapun nilainya, memiliki kontribusi signifikan terhadap stabilitas ekonomi keluarga dan komunitas.

Pasar ini juga menjadi etalase bagi kekayaan produk lokal Sumedang. Berbagai hasil bumi segar, kerajinan tangan, dan produk olahan rumah tangga dijajakan dengan bangga oleh para pedagang. Keberadaan pasar ini secara langsung mendukung para petani, pengrajin, dan pengusaha kecil di daerah tersebut, menciptakan ekosistem ekonomi yang saling menguntungkan.

Interaksi sosial yang terjalin di Pasar Parakanmuncang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari geliat kehidupannya. Di tengah kesibukan transaksi, terjadi percakapan hangat, pertukaran informasi, dan bahkan terbentuk ikatan persaudaraan. Pasar ini menjadi ruang sosial yang mempertemukan berbagai lapisan masyarakat, membangun rasa kebersamaan dan solidaritas.

Bagi masyarakat kelas menengah ke bawah, Pasar Parakanmuncang bukan hanya sekadar tempat berbelanja. Ia adalah tumpuan harapan, sumber penghidupan, dan ruang interaksi yang memperkuat jaringan sosial. Harga barang yang relatif terjangkau, kemudahan akses, dan kedekatan emosional dengan para pedagang lokal menjadikan pasar ini pilihan utama bagi banyak keluarga.

Lebih dari itu, geliat Pasar Parakanmuncang juga mencerminkan ketahanan budaya lokal. Cara bertransaksi yang khas, bahasa yang digunakan, serta produk-produk tradisional yang dijajakan menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat Sumedang yang patut dilestarikan. Pasar ini menjadi ruang di mana tradisi dan modernitas berdampingan, menciptakan harmoni dalam kehidupan sehari-hari.

Saya kembali merasakan optimisme yang sama seperti kunjungan sebelumnya. Geliat Pasar Parakanmuncang adalah bukti nyata bahwa pasar tradisional memiliki daya tahan dan peran yang sangat penting dalam dinamika sosial ekonomi masyarakat. Di tengah persaingan dengan pasar modern, pasar rakyat ini tetap menjadi pilihan utama bagi banyak orang karena alasan yang lebih mendalam dari sekadar transaksi jual beli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun