Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang eksponensial telah menyebabkan kemacetan kronis, terutama pada jam-jam sibuk saat aktivitas sekolah dan perkantoran mencapai puncaknya.Â
Waktu dan energi berharga terbuang percuma di jalanan, mengganggu produktivitas dan kualitas hidup masyarakat.Â
Dengan mengajak warga sekolah untuk beralih menggunakan angkot, diharapkan dapat terjadi penurunan signifikan dalam volume kendaraan pribadi yang beroperasi, sehingga arus lalu lintas dapat menjadi lebih lancar dan efisien, memberikan kelegaan bagi seluruh pengguna jalan.
Pilar kedua yang tak kalah esensial adalah komitmen untuk mengurangi jejak karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Semakin banyak kendaraan pribadi yang memadati jalanan, semakin besar pula kontribusi terhadap emisi gas rumah kaca yang menjadi biang keladi perubahan iklim global.Â
Dengan memilih angkot, yang memiliki kapasitas angkut penumpang yang jauh lebih besar daripada kendaraan pribadi, diharapkan dapat terjadi efisiensi dalam penggunaan bahan bakar dan penurunan emisi gas buang secara kolektif.Â
Langkah ini merupakan wujud nyata dari kesadaran lingkungan dan tanggung jawab sosial SD Plus Al Ghifari dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Pilar ketiga, dan mungkin yang paling menyentuh hati, adalah upaya untuk memberdayakan para pengemudi angkot yang selama ini telah setia melayani masyarakat dengan segala keterbatasan yang mereka hadapi.Â
Di tengah gempuran transportasi daring yang menawarkan kemudahan dan tarif yang kompetitif, para pengemudi angkot konvensional seringkali merasakan penurunan pendapatan yang drastis.Â
Dengan mengajak warga sekolah untuk kembali menggunakan jasa angkot, SD Plus Al Ghifari berharap dapat memberikan dukungan ekonomi yang signifikan kepada para pengemudi ini, memastikan keberlangsungan mata pencaharian mereka, dan menghargai peran vital yang mereka emban dalam sistem transportasi publik kota.
Sebagai manifestasi konkret dari komitmen ini, SD Plus Al Ghifari bahkan secara aktif menjalin kemitraan dengan puluhan unit angkot untuk mendukung berbagai kegiatan belajar siswa di luar lingkungan sekolah selama satu pekan terakhir.Â
Langkah ini tidak hanya memberikan kemudahan transportasi yang terorganisir bagi para siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kunjungan edukatif, maupun kegiatan sosial di berbagai lokasi di Bandung.