Timnas Indonesia U-17 menunjukkan performa gemilang dengan mengamankan kemenangan telak 4-1 atas Yaman dalam laga krusial Grup C Piala Asia U-17 2025 yang berlangsung di Stadion Prince Abdullah Al Faisal, Arab Saudi, Senin (7/4/2025).Â
Kemenangan ini tidak hanya mengantarkan Garuda Muda meraih tiga poin penting, tetapi juga memastikan langkah mereka menuju panggung dunia, yakni Piala Dunia U-17 2025 di Qatar yang akan digelar pada November mendatang. Sebuah pencapaian yang membanggakan dan buah dari kerja keras tim pelatih serta para pemain muda berbakat.
Pertandingan melawan Yaman menjadi ujian sesungguhnya bagi mental dan strategi Timnas Indonesia U-17. Sempat unggul 2-0 di babak pertama, Yaman tampil lebih agresif di babak kedua, meningkatkan intensitas serangan dan memberikan tekanan berarti kepada lini pertahanan Garuda Muda.Â
Tertinggal dua gol, Yaman menunjukkan semangat pantang menyerah untuk mengejar ketertinggalan.
Tekanan gencar Yaman akhirnya membuahkan hasil di menit ke-52. Sebuah kesalahan fatal dilakukan oleh kapten Timnas Indonesia U-17, Putut Panji, yang melakukan pelanggaran di kotak penalti terhadap pemain Yaman, Karem Hamdi.Â
Al Garash, yang ditunjuk sebagai algojo penalti Yaman, menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sepakan kaki kanannya ke sisi kiri gawang berhasil mengecoh kiper Indonesia, Dafa, yang bergerak ke arah yang berlawanan. Gol ini memperkecil ketertinggalan Yaman menjadi 1-2 dan semakin memanaskan jalannya pertandingan.
Di babak kedua ini, terlihat Timnas Indonesia U-17 mengalami kesulitan dalam mempertahankan penguasaan bola. Absennya Zahaby Gholy di lini tengah membuat Garuda Muda minim opsi tembakan spekulasi jarak jauh yang sebelumnya bisa menjadi ancaman bagi pertahanan lawan.Â
Yaman semakin mendominasi permainan dengan mengandalkan umpan-umpan pendek yang terarah, membangun serangan dari kaki ke kaki.
Menghadapi tekanan bertubi-tubi dari Yaman, Timnas Indonesia U-17 menerapkan taktik "gerilya modern". Taktik ini terlihat dalam bagaimana mereka lebih banyak mengandalkan serangan balik cepat dan memanfaatkan bola-bola mati seperti sepak pojok dan lemparan ke dalam untuk menciptakan peluang.Â
Meskipun Yaman unggul dalam penguasaan bola, Garuda Muda tetap fokus dan disiplin dalam bertahan, menunggu momentum yang tepat untuk melancarkan serangan balik.
Sebuah peluang emas bagi Indonesia untuk memperlebar keunggulan datang di menit ke-85. Kiper Yaman, Wesam Fuad, melakukan pelanggaran di kotak penalti dengan menjegal pergerakan Rafi Rasyiq. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih.Â