Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dear Ramadan, Tahun Ini Aku Akan Membuat Kompos dari Sisa Makanan Takjil Bersama Anak-Anak

3 Maret 2025   23:16 Diperbarui: 3 Maret 2025   23:16 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sisa makanan untuk bahan kompos. | Image by Unsplash.com/Getty Images

Kami juga membuat kebun kecil di dekat masjid, menggunakan hasil kompos untuk menanam sayuran dan tanaman hias. Kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan, sekaligus menjadi contoh nyata bagi warga sekitar untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.

Edukasi Sambil Bermain

Mengajak anak-anak aktif terlibat dalam setiap tahap pembuatan kompos adalah kunci utama dalam edukasi ini. Setiap kali kami memilah sampah, mencacah sisa makanan, atau mengaduk kompos, saya selalu memberikan penjelasan sederhana tentang apa yang sedang terjadi. 

Misalnya, saya menjelaskan bagaimana mikroorganisme kecil bekerja menguraikan sampah menjadi kompos, seperti "tentara kecil" yang bekerja keras untuk membuat pupuk. Dengan cara ini, anak-anak tidak hanya belajar, tetapi juga merasa menjadi bagian penting dari prosesnya.

Untuk menambah keseruan, kami sering mengadakan permainan atau kuis tentang kompos. Saya membuat kartu bergambar dengan berbagai jenis sampah, dan anak-anak harus mengelompokkannya ke dalam sampah organik atau anorganik. 

Kami juga bermain tebak-tebakan tentang manfaat kompos bagi tanaman, atau membuat cerita pendek tentang petualangan "si cacing kompos" yang membantu mengubah sampah menjadi pupuk. Hadiah kecil seperti stiker atau permen selalu menjadi penyemangat bagi mereka.

Selain itu, kami membuat jadwal bergiliran untuk merawat kompos. Setiap anak mendapat giliran untuk menyiram, mengaduk, atau menambahkan sampah ke dalam wadah kompos. Dengan cara ini, mereka belajar tentang tanggung jawab dan konsistensi. 

Setiap sore, sebelum berbuka puasa, kami berkumpul di sekitar wadah kompos, memeriksa kelembabannya, dan melihat perkembangan proses pengomposan. Momen ini menjadi waktu yang menyenangkan untuk belajar dan berbagi cerita tentang apa yang telah mereka lakukan sepanjang hari.

Pemanfaatan Kompos

Setelah proses pengomposan selesai dan kompos matang, saatnya kita memanfaatkan hasil kerja keras ini. Kompos yang kaya nutrisi ini dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk berbagai jenis tanaman. 

Kita bisa menaburkannya di kebun rumah, pot-pot tanaman, atau bahkan di lahan pertanian. Dengan menggunakan kompos, kita tidak hanya menyuburkan tanah, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang berbahaya bagi lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun