Ramadan 1446 Hijriah telah memasuki hari ketiga. Tiga hari berlalu dengan penuh berkah, diisi dengan sahur bersama keluarga dan berbuka puasa bersama jamaah serta anak-anak santri di masjid sekitar rumah.Â
Menu takjil yang beragam, mulai dari gorengan hingga makanan berbungkus daun pisang, selalu menyisakan sampah organik. Melihat hal ini, saya dan anak-anak bertekad untuk memanfaatkan sisa makanan tersebut menjadi kompos.
Motivasi dan Edukasi Awal
Motivasi dan Edukasi Awal" menjadi fondasi penting dalam proyek pembuatan kompos ini. Pertama-tama, saya menjelaskan kepada anak-anak tentang betapa pentingnya menjaga lingkungan.Â
Sampah, terutama sampah organik, jika tidak dikelola dengan baik, dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan masalah kesehatan. Saya menekankan bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab untuk menjaga kebersihan dan kelestarian bumi, termasuk anak-anak.
Selanjutnya, saya mengenalkan konsep kompos sebagai pupuk alami yang kaya nutrisi bagi tanaman. Saya menjelaskan bagaimana sisa makanan dan bahan organik lainnya dapat diuraikan menjadi kompos melalui proses alami.Â
Anak-anak sangat antusias ketika mengetahui bahwa sampah yang biasanya dibuang dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Saya juga menanamkan pemahaman bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk melakukan kebaikan, tidak hanya kepada sesama manusia, tetapi juga kepada alam.
Dengan pemahaman awal yang kuat, anak-anak menjadi lebih termotivasi untuk terlibat dalam proyek ini. Mereka menyadari bahwa tindakan kecil mereka dapat memberikan dampak besar bagi lingkungan. Edukasi ini juga menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian mereka terhadap alam sejak dini.
Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan menjadi langkah awal yang krusial. Wadah kompos, yang bisa berupa ember besar, kotak kayu, atau lubang di tanah, harus disiapkan sesuai dengan volume sampah yang diperkirakan. Sisa makanan takjil, seperti sisa buah, kulit sayuran, nasi, dan makanan berbungkus daun, dikumpulkan secara terpisah dari sampah anorganik.Â
Bahan tambahan seperti daun kering, serbuk gergaji, atau tanah juga disiapkan untuk membantu proses pengomposan. Alat pengaduk kompos dan sarung tangan disiapkan untuk memudahkan proses pengerjaan dan menjaga kebersihan.