Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Generasi Emas, Jangan Jadi Turis di Negeri Sendiri: Jadilah Pelopor Perubahan, Indonesia Butuh Karyamu

19 Februari 2025   06:46 Diperbarui: 19 Februari 2025   07:04 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Petani muda Indonesia yang membudidayakan stroberi. | Image by Freepik/Pressfoto

Di tengah hiruk pikuk media sosial, tagar #KaburAjaDulu menjadi viral, mencerminkan keresahan dan keinginan sebagian generasi muda untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri. Fenomena ini memunculkan pertanyaan mendasar, mengapa generasi emas, yang seharusnya menjadi harapan bangsa, justru ingin "kabur" dari tanah airnya sendiri?

Kita tidak bisa menutup mata terhadap realitas yang dihadapi generasi muda saat ini. Tantangan ekonomi, ketidakpastian masa depan, dan minimnya apresiasi seringkali menjadi pemicu keinginan untuk mencari peruntungan di negeri orang. Namun, di balik keinginan untuk "kabur," tersimpan potensi besar yang jika dioptimalkan, dapat membawa perubahan positif bagi Indonesia.

Jangan Jadi Turis di Negeri Sendiri

Jangan jadi turis di negeri sendiri, bukan sekadar imbauan kosong, melainkan panggilan jiwa untuk setiap anak bangsa. Terlalu sering kita terpesona dengan gemerlap dunia luar, mengagumi keindahan kota-kota modern, dan merindukan pengalaman yang katanya lebih berharga di negeri orang. 

Padahal, di setiap jengkal tanah air ini tersimpan kekayaan yang tak ternilai, warisan budaya yang luhur, dan potensi alam yang melimpah. Dari Sabang hingga Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote, Indonesia menawarkan keindahan yang tak tertandingi, keragaman budaya yang mempesona, dan keramahan masyarakat yang tulus. 

Namun, berapa banyak dari kita yang benar-benar mengenal dan menghargai semua itu? Kita lebih sering menjelajahi destinasi wisata di negara lain, mengabadikan momen-momen indah di tempat-tempat yang jauh, sementara keindahan alam dan budaya Indonesia hanya menjadi tontonan di layar kaca atau foto-foto di media sosial.

Jangan biarkan diri kita terjebak dalam ilusi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan hanya bisa ditemukan di luar negeri. Jangan biarkan kita menjadi orang asing di tanah kelahiran sendiri, hanya menjadi penikmat tanpa memberikan kontribusi nyata. Mari kita buka mata, hati, dan pikiran kita untuk melihat potensi besar yang ada di sekitar kita. 

Mari kita jelajahi setiap sudut negeri ini, berinteraksi dengan masyarakat lokal, dan memahami kearifan budaya yang mereka miliki. Jadikan setiap perjalanan di Indonesia sebagai kesempatan untuk belajar, berkolaborasi, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Mari kita dukung produk-produk lokal, promosikan pariwisata Indonesia, dan ciptakan lapangan kerja bagi generasi muda. 

Jangan hanya menjadi konsumen, jadilah produsen. Jangan hanya menjadi penonton, jadilah pelaku. Jangan hanya menjadi pengikut, jadilah pemimpin. Jadikan Indonesia sebagai panggung untuk berkarya, berinovasi, dan mengukir prestasi. Jadikan setiap langkah kita sebagai kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. 

Mari kita buktikan bahwa generasi emas Indonesia adalah generasi yang cinta tanah air, berjiwa patriot, dan siap membangun negeri ini menjadi lebih baik.

Jadilah Pelopor Perubahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun