Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Fokus Kebutuhan, Bukan Keinginan: Panduan Belanja Bijak Jelang Ramadhan dan Hari Raya

6 Februari 2025   14:45 Diperbarui: 6 Februari 2025   14:45 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jelang Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, Pasar Modern BSD, Jl. Let. Soetopo, Serpong, Tangsel, Sabtu (23/5/2020), ramai dikunjungi masyarakat. | Kompas.com

Godaan diskon dan promo seringkali membuat kita impulsif dalam berbelanja. Kita merasa sayang jika melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah. Padahal, belum tentu barang tersebut benar-benar kita butuhkan. Diskon dan promo dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi para konsumen, terutama menjelang hari-hari besar seperti Ramadhan dan Hari Raya.

5. Persiapan Menyambut Tamu

Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Kita ingin menyambut tamu dengan hidangan lezat, pakaian baru, dan suasana rumah yang bersih dan rapi. Persiapan ini tentu membutuhkan berbagai macam perlengkapan dan kebutuhan, yang mendorong kita untuk berbelanja.

6. Mencari Berkah

Bagi sebagian orang, berbelanja sebelum Ramadhan dan Hari Raya juga merupakan bagian dari upaya mencari berkah. Mereka percaya bahwa dengan berbagi rezeki dan membantu sesama, mereka akan mendapatkan pahala dan keberkahan yang berlimpah. Oleh karena itu, mereka tidak ragu untuk berbelanja kebutuhan pokok dan membagikannya kepada yang membutuhkan.

Memahami alasan mengapa kita suka berbelanja sebelum Ramadhan dan Hari Raya dapat membantu kita untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Dengan menyadari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku belanja kita, kita dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan menghindari pembelian yang tidak perlu.

Dampak Negatif Belanja Berlebihan

1. Krisis Keuangan Rumah Tangga

Belanja yang tak terkendali dapat menggerogoti keuangan keluarga secara signifikan. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, atau investasi, habis untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Akibatnya, keluarga bisa mengalami kesulitan finasial, bahkan terjerat hutang.

2. Stres dan Kecemasan

Masalah keuangan yang timbul akibat belanja berlebihan dapat memicu stres dan kecemasan. Kekhawatiran akan tidak mampu membayar tagihan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau menghadapi situasi darurat finansial dapat mengganggu kesehatan mental, emosional serta kesejahteraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun