Baginya, berdiri di babak final dan bersaing dengan yang terbaik di Jawa Barat sudah merupakan pencapaian luar biasa.
Setelah melalui persaingan yang ketat dan menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam ajang Pentas PAI, Athia berhasil menutup kompetisi dengan meraih posisi Juara ke-2 di tingkat Jawa Barat.Â
Prestasi ini adalah hadiah terindah dari kerja keras, disiplin, dan doa yang selama ini ia jalani.
Pesan Ikhtiar dan Doa yang Tulus
Keberhasilan Athia tidak lepas dari prinsip hidup yang ia pegang teguh. Melalui pesannya, ia ingin berbagi pelajaran berharga kepada teman-teman seusianya dan juga adik-adik kelasnya.Â
Ia menekankan bahwa "tidak ada hasil yang bagus tanpa ikhtiar dan doa yang tulus."
Athia menjelaskan dengan lugas bahwa perjalanan menuju gelar juara bukanlah jalan yang mulus.Â
Ia menyebutkan, "sebelum jadi juara pasti harus melewati proses perjuangan yang tidak mudah dan kadang juga ada sakitnya."Â
Rasa sakit itu bisa berupa "sakit fisik" akibat latihan keras dan kurang istirahat, atau "sakit hati" yang muncul dari kritikan atau kegagalan.
Pengalaman pahit tahun lalu, di mana ia harus mengalami kegagalan dulu di babak awal, kini menjadi bukti nyata dari pesannya.Â
Kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses yang harus dilalui sebelum mencapai kesuksesan.Â