Pengalaman tahun sebelumnya, di mana ia harus gagal di babak pertama, meninggalkan sedikit trauma yang harus ia lawan.
Rasa takut gagal itu juga diperparah dengan kekhawatiran untuk mengecewakan banyak orang yang telah memberikan dukungan dan harapan kepadanya.Â
Beban ekspektasi ini sempat membuat Athia merasa tertekan di awal kompetisi.Â
Namun, dukungan keluarga dan keyakinan akan kemampuan diri akhirnya mendorongnya untuk maju dan memberikan yang terbaik.
Perjuangan mental ini menjadi kunci utama kesuksesannya. Athia membuktikan bahwa menghadapi dan mengatasi rasa takut adalah langkah pertama menuju kemenangan.Â
Ia tidak membiarkan kegagalan masa lalu menghalanginya, melainkan menjadikannya pelajaran berharga untuk tampil lebih matang dan fokus di tahun ini.
Dari Ketegangan Menuju Kebahagiaan Final
Ketika nama Athia berhasil disebut lolos melewati babak penyisihan dan melaju ke semifinal, kemudian ke final, perasaan tegang yang semula menyelimutinya perlahan berganti menjadi luapan kebahagiaan.Â
Rasa senang itu begitu besar sehingga ia merasa perjuangannya sudah terbayar lunas.
Athia menyampaikan, "pas berhasil lolos semifinal dan final rasanya seneng banget meskipun (target) juara 1 tapi rasanya sudah seneng banget."Â
Kalimat ini mencerminkan sikap tawakal dan penerimaan atas setiap proses yang telah ia lewati.Â