Mohon tunggu...
jufriyanto
jufriyanto Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mas Juff

Tajam Berpikir Lembut Berdzikir

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Menyatu dengan Cinta: dari Romantisme Cinta hingga Eksploitasi Pasangan

22 Mei 2022   08:43 Diperbarui: 22 Mei 2022   22:13 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Tulisan ini sebenarnya terinspirasi setelah membaca bukunya mas aksin wijaya yang berjudu Berislam Dengan Berkemanusiaan. Didalam  bukunya ada artikel yang menarik untuk saya baca, walaupun pada saat itu saya tengah berdiskusi dengan adek-adek yang sedang menulis artikel jurnal. Sebelum berangkat ke lokasi, saya pribadi bingung mau membawa contoh tulisan, karena pada saat itu laptop saya tidak bisa digunakan dan akhirnya saya bawa bukunya mas aksin yang memuat beberapa artikel untuk dijadikan contoh untuk mereka dalam menulis. Ditengah mereka sibuk mengeksekusi tulisan mereka masing-masing, Saya tertarik dengan salah satu judul artikel di buku tersebut yang berjudul Dari Cinta Romantis Dan Seni Ke Cinta Kebenaran.

Di dalam artikel itu membahas tentang fenomena islamofobia di masyarakat. Namun diluar dugaan, Mas Aksin menangkap kejadian ini dengan menggunakan teori dalam buku Erich Fromm The art of Love, yang sebenarnya menjelaskan cinta sebagai seni menggunakan pisau analisis Psikoanalisis. Sebagaimana seni lainnya, seni cinta harus dimulai dari teori ke praktik mencintai. Seseorang harus memahami teori cinta sebelum mempraktikannya.

Pada awalnya manusia adalah satu, seperti yang direpresentasikan oleh Nabi Adam, tetapi Allah melipatgandakannya melalui proses kelahiran, baik kelahiran non-alamiah, seperti Nabi Isa, maupun kelahiran alami, seperti kemanusiaan pada umumnya. Proses kelahiran secara alami merupakan keberangkatan manusia dari kesatuan dengan ibunya, yang secara bertahap ia rasakan saat ia tumbuh menjadi manusia dewasa yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada ibunya. Manusia, di sisi lain, adalah makhluk sosial, jadi ketika dia dipisahkan, dia pasti merasa asing, dan perasaan itu mendorong dia kembali bersama.

Dengan dua hal itu Manusia mencari teman untuk menjadi mitra dalam rangka memenuhi keinginannya terhadap orang lain sebagai makhluk sosial, serta untuk mengatasi kesendiriannya setelah berpisah dari kelompoknya. Dari upaya itulah, lahir dua hal: kesatuan simbiotik dan kesatuan cinta. Kesatuan simbiotik adalah bentuk kesatuan seseorang dengan orang lain, tetapi tidak dalam rangka eskpresi cinta, melainkan ekspresi masokistik dan sadistik. Masokistik adalah adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk menyatu dengan orang lain, dan demi tujuan itu, dia bersedia menempatkan dirinya sebagai objek yang di eksploitasi oleh orang lain.

Sebaliknya, sadistik adalah upaya seseorang untuk menyatu dengan orang lain, tetapi menempatkan orang lain sebagai objek yang harus di kuasai. Tujuannya adalah mengeksploitasi dan menguasai orang lain, karena disitulah ia menemukan kepuasan dan melepaskan dia dari keterasingan. Orang yang masuk kedalam kategori yang kedua ini biasanya membuat rasionalisasi, seolah-olah apa yang dilakukannya bertujuan untuk kepentingan pasangannya, sembari menyatakan bahwa dia tidak mengetahui dan menyadarinya. Dia berupaya membuat pasangannya mengekploitasi dan menguasainya. Fanatisme buta dan kekerasan menjadi satu kenyataan yang asasi bagi mereka.

Sedangkan kesatuan yang didasarkan pada cinta adalah bentuk kesatuan yang menempatkan pasangannya sama dengan dia menempatkan dirinya sendiri. Tidak ada eksploitasi dan dominasi didalammya. Masing-masing menjaga integritas pasangannya. Mereka saling memberi, memperhatikan, bertanggung jawab, saling mengerti dan memahami keberadaan pasangannya. Bahkan, tidak jarang masing-masing pihak berlomba-lomba memberikan sesuatu yang lebih , dan tidak jarang melupakan dirinya sendiri demi kebahagiaan orang yang dia cintai.


Dengan semikian, Cinta adalah perasaan yang diberikan oleh Allah, yang keluar begitu saja sehingga ingin menyayangi dan memiliki dengan tulus. Kasih menyempurnakan cinta, dengan mau mengerti, percaya, memaafkan, memberi dan berbagi, membuat kita nyaman, tentram, dan damai dalam menjalani hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun