Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Fenomena Menarik, Melepas Stres dengan Pernikahan Dini

22 Juni 2021   18:21 Diperbarui: 22 Juni 2021   18:24 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi beritasatu.com

Pandemi Covid-19 memang benar-benar telah menghancurkan sendi-sendi kehidupan kita. 

Bukan hanya kesehatan yang terancam tapi juga ekonomi, sosial, pendidikan dan lain sebagainya.

Sebagian dari masyarakat memutuskan untuk melakukan pernikahan dini karena merasa bosan dan stress akibat situasi saat ini.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Dr. Ir Dwi Listyawardani membenarkan adanya fenomena pernikahan dini pada masyarakat.

Bukan hanya karena faktor ekonomi saja, ada juga anak muda yang ingin menikah dini untuk melepas stress dan lainnya (Okezone.com).

Tentu hal itu adalah fenomena menarik karena alasan stress menjadikan pernikahan dini terjadi.

Padahal dalam UU No 1 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah menjadi UU No 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan menyebut batas usia menikah telah diubah dari 16 tahun menjadi 19 tahun.

Akan tetapi, fenomena menarik terkuak saat pernikahan dini terjadi dengan alasan stress.

Entah apa logikanya, ketika stress akibat pandemi, maka cara penanggulangannya dengan menikah dini. Sungguh hal ini tak masuk diakal.

Entah apa yang dipikirkan beberapa masyarakat dengan menikah dini maka semua masalah selesai. 

Dengan menikah dini maka tanggungjawab orangtua selesai, dikarenakan tak mampu lagi mengurusi anak akibat ekonomi terpuruk karena Pandemi Covid-19.

Ada kesalahan dalam memikirkan dan kepanikan sepertinya bagi beberapa masyarakat dalam proses melawan Pandemi Covid-19.

Padahal, dengan menikah dini akan membuat masalah makin besar. Kesenjangan sosial makin bertambah di kalangan keluarga.

Orang muda yang menikah dini akan semakin kesulitan mencari uang untuk kebutuhan hidup keluarga di tengah pandemi Covid-19.

Semua itu karena lapangan pekerjaan sangat minim dan ada tanggungjawab besar membutuhi kebutuhan keluarga kecilnya.

Coba seandainya menikah dini tidak dilakukan dan orangtua lebih melibatkan anak mereka membantu orangtua dalam bekerja. Itu lebih baik bukan?.

Jadi, ada kesalahan juga di keluarga yang mengizinkan anak mereka menikah dini akibat stress karena Pandemi Covid-19.

Harusnya, hal itu tidak dilakukan. Lebih baik berpikir lebih kreatif untuk menolak pernikahan dini karena akan berdampak negatif.

Pandemi Covid-19 memang sangat memberikan kesulitan dan kesusahan bagi masyarakat. Tapi kita harus banyak berpikir positif melawannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun