Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Berbisnis dengan Teman, Begini Suka dan Dukanya

22 Januari 2021   18:22 Diperbarui: 22 Januari 2021   18:26 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Shutterstock via detik.com

Berbisnis adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan dan dapat dikatakan lebih cepat menggerakkan perekonomian keluarga, apalagi produk maupun barang usaha tersebut laris di pasaran. 

Sebab itu, masyarakat di Indonesia diminta untuk menjadi pelaku usaha dan menghasilkan produk yang berkualitas demi menggerakkan perekonomian negara.

Terkait dengan itu, sering juga kita lihat di lapangan maupun di kehidupan ini para pelaku usaha berbisnis dengan temannya sendiri. Tentu ada sesuatu yang mendorongnya dan alasan tertentu sehingga rekan bisnis lebih baik dengan teman sendiri daripada harus sendirian saja atau dengan orang lain yang belum dikenal.

Namun, berbisnis dengan teman tentu ada juga suka dan dukanya. Sisi sukanya adalah dua orang yang sudah berteman cukup lama, tentu sudah ada chemistry yang terbangun untuk berbisnis bersama. 

Kedua orang yang sudah berteman, pastinya sudah punya pemikiran yang sama, produk apa yang akan dihasilkan dan diperjualbelikan oleh mereka demi menyukseskan bisnis tersebut. 

Nikmatnya, berbisnis bareng teman keunggulannya adalah sudah saling memahami dan mengenal satu dengan lainnya. Ada teman untuk berdiskusi dan saling membantu. Kalau berbisnis pribadi atau sendirian saja, kelemahannya tidak bisa berdiskusi dan membangun chemistry. Kalau berbisnis dengan orang lain pun demikian, harus membangun chemistry lagi dan membangun kepercayaan yang cukup lama.

Dukanya berbisnis dengan teman adalah ketika ada sedikit masalah pribadi dan tiba-tiba salah seorang teman bisnis tidak konsisten dan tidak bertanggungjawab atas bisnis yang sudah mereka bangun.

Dalam suatu hubungan bisnis, hal tersebut sering terjadi, dimana komitmen secara tiba-tiba diacuhkan atau dilanggar. Penulis pribadi pernah melihat hal tersebut terjadi pada teman penulis.

Diawal-awal mereka membangun bisnis bersama masih baik-baik saja, namun ketika berjalan beberapa tahun kedepan, ada masalah, komitmen dilanggar dan tidak bertanggungjawabnya salah seorang teman terhadap bisnis yang sudah dibangun bersama. Hingga akhirnya, bisnis itu berakhir, bubar atau bangkrut.

Hal itu menjadi pertimbangan juga buat kita ketika membangun bisnis bersama teman. Tentu ada suka dan dukanya. Cuma, meski ada duka, kita tak perlu takut dan enggan berbisnis dengan teman. Tetap, lakukan upaya terbaik untuk menyukseskan bisnis tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun