Seorang pengamat politik sekaligus Filsuf Rocky Gerung mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan kepada pemerintah terkait Pandemi Covid-19.
Kali ini, Rocky turut berkomentar atas rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total yang ingin dilakukan Anies Baswedan tapi kesannya ada pro kontra di pemerintahan.
Sekitar tanggal 14 September ini direncanakan akan diterapkan PSBB total seperti sebelumnya di DKI Jakarta disebabkan makin banyaknya penularan virus Corona di DKI.
Namun, ramai pemberitaan para menteri kontra dengan kebijakan Anies Baswedan tersebut seakan-akan tidak berkoordinasi dengan pusat.
Rocky Gerung mengeluarkan pernyataan untuk "membela" Anies, bahwa pihak yang serius terhadap Covid-19 di Indonesia justru kepala negara asing, bukan kepala negara Indonesia.
Menurutnya, dari awal Presiden Jokowi tidak peduli, karena tidak paham apa itu Covid-19 sebenarnya.
"Dia (Jokowi) sendiri tidak punya ide, apa yang dilakukan. Kenapa tidak punya ide? Karena dari awal kapasitasnya terbatas," tegas dia, dikutip dari unggahan video wawancara di kanal youtubenya dilansir dari Netralnews.com, 11/9.
Lanjutnya,"Soal Jakarta yang lagi serius, Jokowi dari awal, istana, pemerintah, ingin menjegal Anies (Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan) dari awal," tegas Rocky.
Putusnya komunikasi
Sebenarnya adanya para menteri yang kontra dengan kebijakan Anies Baswedan menerapkan PSBB total seperti sebelumnya disebabkan adanya miss komunikasi atau putusnya komunikasi antar daerah dan pusat.
Langkah Anies dijelaskan beliau sesuai dengan keinginan Presiden Jokowi untuk melakukan rem darurat karena angka penyebaran makin tinggi di DKI Jakarta. Tapi, ada pula para menteri yang melihat dari sisi ekonomi dan lainnya yang akan terpuruk.
Dalam hal ini sebaiknya berkoordinasi saja dulu. Namanya kebijakan yang baik pasti jalannya akan baik. Kita yakin kalau sudah dikoordinasikan, diberi tahu alasannya maka semua akan lancar dan disetujui.
Tidak ada langkah untuk menjegal Anies seperti kata Rocky Gerung diatas. Rocky ini  sepertinya hanya memandang dan mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya, tidak mengetahui apa sebenarnya yang terjadi.
Mengatakan lagi pemerintah tidak peduli dan tidak paham terhadap Covid-19. Ini pernyataan yang sangat tendensius sebenarnya dan bukan sekedar mengkritik tapi ada niatan "menyerang" pemerintah.
Memang seorang Rocky ya begitu. Rocky adalah pengamat politisi yang sangat vokal terhadap pemerintah tapi kita tidak tahu apa sebenarnya yang sudah beliau berikan kepada bangsa dan negara.
Harusnya ada aksi nyata yang ditunjukkan Rocky agar memastikan beliau bukan sekedar pengamat politik oposisi tapi juga punya andil besar dan peduli terhadap masalah yang dihadapi negara saat ini.
Jika ada miss komunikasi antar kepala daerah dan pusat, harusnya Rocky bisa menjembatani dan menolak situasi makin memanas. Seorang tokoh juga memiliki pengaruh besar dalam kemajuan bangsa dan negara serta dalam menyelesaikan masalah rumit sekelas Covid-19 ini.
Semoga Rocky bisa menjadi tokoh yang memberi pengaruh dan menyejukkan di tengah masalah Pandemi Covid-19.