Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Video Prank Daging Kurban Isi Sampah Tak Layak Ditiru Meski Sudah Minta Maaf

1 Agustus 2020   23:20 Diperbarui: 1 Agustus 2020   23:26 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: YouTube Edo Putra Official via detik.com

Setelah Ferdian Paleka yang waktu lalu memposting video prank sampah dan sempat diproses hukum dan akhirnya dibebaskan, kali ini ada oknum Youtuber lain yang melakukan hal yang sama.

Video yang diunggah Youtuber Edo Putra Official viral dan sangat mengecewakan karena membagikan daging kurban berisi sampah tetapi itu hanya prank.

Dilansir dari detik.com, 31/7/2020, Video tersebut diberi judul "Prank Bagi-bagi Daging ke Emak-emak Isinya Sampah #THEREALPRANK".

Video bermula saat pria membawa dua kantong plastik hitam. Ternyata kresek tersebut digunakan untuk membungkus sampah yang akan diberikan kepada ibu-ibu.

Di akhir video ada ibu-ibu yang marah dan membuang sampah tersebut. Namun si Youtuber tak beberapa lama datang meminta maaf dan memberikan sejumlah uang.

Kebetulan, saat berita ini ada, penulis langsung menuju YouTube si Youtuber tersebut dan memang benar prank daging isi sampah olehnya dan salah satu temannya.

Beri sanksi dan tak pantas ditiru

Penulis berpendapat si Youtuber tersebut sangat dan sangat layak untuk diberi sanksi sebagaimana Ferdian Paleka pernah mendapatkannya. Dan, tak pantas ditiru tingkah lakunya tersebut.

Tidak perlu harus pidana penjara atau ditahan, tapi bisa berupa denda dan youtubenya dinonaktifkan. Meski si oknum Youtuber tersebut sudah meminta maaf, tapi tetap sanksi harus ada, bisa berupa denda dan youtubenya dinonaktifkan.

Kebetulan, komentar para netizen atau warganet menghujat dan mengecam si oknum Youtuber itu. Penulis membaca dan melihat langsung kecaman itu.

Oleh karena itu, pihak YouTube misalnya bisa memberikan sanksi. Platform YouTube harus ada pengawasan dan pencegahan dari konten-konten "sampah", menghina, menghasut dan menciderai rasa persatuan kesatuan dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun