Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Hari Pentakosta dan Kaitan dengan Masa New Normal

31 Mei 2020   15:35 Diperbarui: 31 Mei 2020   15:41 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Uskup Keuskupan Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, Orangmudakatolik.net

Kita tak bisa hanya diam saja selama ini terhadap kerusakan alam, terhadap kejahatan, tetapi Roh Kudus hadir mengajak kita menjadi saluran kasih dan berkat kepada orang lain agar melawan segala tindak kejahatan.

Dalam mazmur perayaan Ekaristi tadi pun sangat memiliki manfaat dalam hidup kita. Begini singkat liriknya, "Utuslah Rohmu Ya Tuhan, Dan Jadi Baru Seluruh Muka Bumi".

Lirik mazmur itu pun adalah panggilan iman kita agar tercurahnya Roh Kudus membuat kita membaharui muka bumi yang rusak ini menjadi asri kembali. Menjadi elok dilihat mata dan menjadi baru untuk ditempati segala makhluk hidup di bumi.

Roh Kudus hadir dalam hati dan pikiran kita di Hari Pentakosta ini bukan hanya sekedar buat diri sendiri, tetapi buat khalayak banyak dan buat bumi ini.

Kita diajak untuk menyadari membaharui bumi ini yang telah rusak oleh kita. New normal pun sama membaharui kembali.

Karena itu, Hari Pentakosta sangat berkaitan dengan masa new normal yang ingin diterapkan oleh pemerintah kita. Jangan lagi kita berbuat kejahatan terhadap alam ciptaan Tuhan dan kepada sesama kita.

Alam, manusia dan makhluk hidup adalah satu kesatuan utuh yang menghuni bumi. Ketika salah satunya kita rusak, maka rusaklah semuanya. Kita sendiri yang akan menerima akibat buruknya. Kita akan semakin menderita, tangisan kesedihan berkumandang di seluruh bumi.

Marilah kita sama-sama memaknai Hari Pentakosta seiring dengan new normal melawan dan terlepas dari Pandemi Covid-19 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun