Ya, memang begitulah dukanya. Tetapi semuanya harus dijalani. Apalagi Pak Yasonna menempati kursi menteri yang tidak main-main. Menteri yang sangat disorot dan menjadi salah satu tonggak penegakan hukum di Indonesia.
Jika kebijakan Menkumham dinilai rakyat tidak mencerminkan keadilan bagi semua, maka kritikan itu akan datang berduyun-duyun. Ditambah lagi, Indonesia dikenal sebagai negara hukum, dimana hukum sebagai panglima di negeri ini.
Setiap ada tindakan yang tidak sesuai rule of law, maka akan berhadapan dengan hukum. Segala tindakan dan perilaku kita diawasi oleh hukum. Karena itu, masyarakat sangat sensitif dengan namanya kebijakan hukum, apalagi itu tidak mencerminkan keadilan sosial. Wah,pasti akan dikritik habis-habisan.
Pada akhirnya, dari sekelumit kritikan ini dan desakan ICW tadi, ada hikmah yang harus diambil Pak Yasonna yaitu menjadikan semua kritikan menjadi pengalaman berharga. Apa yang dinilai kurang oleh masyarakat harus diperbaiki. Ambillah kebijakan yang bagi masyarakat sebagian besar itu baik. Tidak hanya berdasarkan perasaan sendiri atau desakan dari oknum tertentu.
Begitulah cara untuk menjadi yang terbaik. Desakan ICW jangan dimasukkan ke dalam hati. Mau diganti maupun tidak, itu kewenangan Presiden Jokowi. Sekarang, dengarkan suara rakyat mayoritas. Itu saja menurut saya!.Â