Mohon tunggu...
Juan Manullang
Juan Manullang Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas

Alumnus FH Unika ST Thomas Sumut IG: Juandi1193 Youtube: Juandi Manullang

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kasus Novel Baswedan Makin Panjang dengan Aksi Saling Lapor

17 November 2019   23:51 Diperbarui: 18 November 2019   00:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelapor Dewi Tanjung (politisi PDIP), Yasri Yudha (CNN Indonesia/Dini Nur Asih)

Sangat disayangkan sekali, ketika kasus penyiraman Novel Baswedan yang belum menemukan titik terang, tetapi ada kasus baru lagi yang berkembang.

Kita tahu bahwa ada laporan polisi terkait dugaan rekayasa kasus penyiraman Novel Baswedan yang dilaporkan Dewi Tanjung.

Laporan dari politisi PDIP itupun dijawab pula dengan laporan polisi balik.

Dilansir dari CNN Indonesia.com, 17/11/2019, Yasri Yudha tetangga Novel Baswedan melaporkan balik politisi PDIP tersebut. Yasri mengklaim sebagai orang pertama yang membawa Novel ke RS Mitra Gading, Jakarta Utara.

Nah, dari pengakuan itu, sebenarnya kita sangat menyayangkan kasus ini sampai membesar. Padahal, keadilan buat Novel saja belum jelas, tetapi sudah ada yang menduga rekayasa kasus penyiraman air keras kepada Novel.

Sungguh sangat disayangkan sekali. Harusnya kita tunggu proses hukum yang berlanjut. Jangan lagi korban seperti Novel harus merasakan beban hidup yang semakin rumit.

Dugaan-dugaan itu sangat kita sayangkan sebenarnya. Tetapi apa mau dikata pelapor sangat yakin dan akan mempertanggungjawabkan tuduhannya.

Penegakan hukum

Kita hanya berharap kepada penegak hukum seperti kepolisian untuk benar-benar mengusut kasus tersebut. Kalau begini kan masyarakat semakin bingung. Siapa yang benar?. Satu mengatakan ada rekayasa dan satu lagi mengatakan bukan rekayasa.

Kalau begini akan muncul opini publik yang semakin luas dan banyak dugaan-dugaan yang negatif. Kasus yang makin berkembang inipun tak kunjung selesai.

Masyarakat bisa berperang opini dan mengatakan si A benar dan si B salah. Untuk mencegah itu, caranya adalah dengan penegakan hukum yang bertujuan memberi terang suatu perkara.

Proses penyelidikan dan penyidikan akan menjawab keraguan dan dugaan publik. Maka dari itu, kepolisian sesegera mungkin mengungkap kasus penyiraman Novel.

Semakin cepat, maka semakin baik. Rakyat pun dapat mengonsumsi berita yang benar dari sebuah perkara.

Saya sendiri bingung melihat kasus ini yang makin panjang dan mengandung tanda tanya. Kebingungan mengancam dan hati bertanya siapa yang benar.

Harusnya segera diakhiri semua ini. Jangan sampai dunia ini panggung sandiwara juga, dimana semua orang memainkan peran sebagaimana lagu legendaris tersebut.

Kita pasti tidak mau hukum digabungkan dengan politik. Tidak ada kejelasan, seperti dipolitisasi istilahnya.

Hukum memang harus tegas dari segalanya. Indonesia adalah negara hukum bukan politik.

Semoga kasus ini menemukan titik terang. Capek mendengar dan membaca aksi saling lapor polisi begini. Banyak dugaan yang sulit dipercaya. Kasihan masyarakat dan korban karena tidak ada kejelasan. Semoga tulisan ini dapat menjadi dorongan mengusut kasus penyiraman air keras Novel Baswedan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun