Mohon tunggu...
Juanda
Juanda Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer Taruna

$alam Hati Gembira ...

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

7 Kiat Membuat Tagline yang Menarik

3 Juli 2019   15:31 Diperbarui: 3 Juli 2019   15:46 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
analyticsindiamag.com

"Dengan kesan pertama yang begitu menggoda, akan menimbulkan langkah kedua dan seterusnya."

Mendengar kata tagline langsung mudah untuk dipahami artinya, daripada mencari tahu definisinya. Kehadiran tagline adalah mewakili sebuah logo atau merek atau gambar dalam kata yang singkat, supaya lebih mudah untuk diingat.

Namun tagline tidak sedang menjelaskan produk atau pekerjaan apa yang sedang diwakili dalam sebuah logo atau merek atau gambar itu. Contoh: Pegadaian: Menyelesaikan Masalah Tanpa Masalah, Telkom: The World in Your Hand, Nike: Just Do It, Tokopedia.com: Ciptakan Peluangmu, Blibli.com: Big Choices Big Deals, AirAsia: Now Everybody Can Fly dan lainnya.

Sering juga disamakan antara tagline dengan slogan. Menurut KBBI kata Slogan: 1 perkataan atau kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu; 2 perkataan atau kalimat pendek yang menarik, mencolok, dan mudah diingat untuk menjelaskan tujuan suatu ideologi golongan, organisasi, partai politik, dan sebagainya.

Selain itu ada istilah moto, semboyan atau jargon, yang sering sulit untuk bisa membedakannya secara jelas dalam sebuah definisi. Namun jika diucapkan, maka bisa dipahami oleh seseorang sesuai dengan frame of reference dan field of experience daripada orang itu.

Menurut KBBI kata Moto: 1 kalimat, frasa, atau kata yang digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip; 2 kalimat, frasa, atau kata yang tertera di atas sesuatu yang menggambarkan sifat atau kegunaan benda itu. Mirip-mirip, bukan?

Dan di bawah ini ada 7 kiat dalam membuat sebuah tagline yang menarik untuk mendampingi sebuah logo atau merek atau gambar yang ada, yaitu:

1. Keunggulan
Memosisikan dirinya dengan tepat. Menimbulkan bayangan atau efek yang 'wow' saat melihatnya, sehingga akan menimbulkan keingintahuan lebih lanjut.

2. Keuntungan
Memiliki nilai jual, sehingga bukan saja masalah tampilan seninya yang keren, namun menimbulkan minat melihatnya, untuk mencari tahu tentangnya lebih lanjut.
Kan memang tujuannya, supaya konsumen terpikat, karena ada keuntungan yang akan diperolehnya. Kalau dalam pemilihan (pilkada, pileg, pilpres dan pemilihan lainnya), supaya para pemilihnya mau memilihnya, karena akan menguntungkan para pencoblos itu sendiri.

3. Kejujuran
Bisa saja bersifat bombastis dalam penyusunan kata-kata, namun tetap sesuai visi dan misi yang sedang dikerjakan. Tidak membohongi konsumennya, karena antara tagline dan isinya tidak ada kaitannya sama sekali.

4. Keunikan
Singkat bermakna. Jelas tampilannya, sehingga beda dari yang lain, baik jenis huruf atau warnanya. Menonjolkan sesuatu dalam desainnya.

5. Keindahan
Menarik perhatian (eye catching), sehingga ada keinginan untuk melihatnya. Ada sentuhan rasa di dalamnya saat mendesain. Tujuannya untuk menggerakkan emosinya, selain nalarnya.

6. Kesederhanaan
Mudah diingat dan diterjemahkan maknanya saat melihat pertama kali, tanpa perlu berpikir ekstra untuk memahaminya. Apakah menggunakan bahasa Indonesia atau asing, tentu sesuaikan dengan pasarnya.

7. Keharmonisan
Tata warna yang sesuai. Menimbulkan kesan dari merek atau logo itu. Bisa dengan tampilan tertentu untuk konsumen tertentu pula. Untuk generasi muda dengan orangtua akan beda motifnya.

Membuat sebuah tagline itu mudah, tapi sulit, namun juga sulit, tapi mudah. Kadang berpikir berhari-hari, tapi tetap tidak mendapatkan kata atau frasa yang pas. Malah ada yang baru keluar dari kamar mandi, lalu mendapatkan sebuah tagline yang pas.

Sesuatu yang disebut 'pas atau sreg' ini, juga relatif sifatnya. Maka perlu mengadakan diskusi dengan teman-teman terkait sebagai ajang tukar pikiran. Meski telah mendapatkan yang pas tadi, namun tetap bisa berubah seiring perubahan peradaban atau perkembangan zaman. Dulu begitu keren, namun kemudian dianggap ketinggalan zaman (jadul).

Apalagi kalau ini berbicara tentang produk, maka saat muncul produk pesaing, di sinilah bisa mengubah tagline yang ada, supaya tidak dilindas oleh tagline dari pendatang baru itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun