Beberapa hari terakhir, aktivitas vulkanik di beberapa gunung di Jawa dan Bali termasuk Gunung Merapi, Semeru, dan Ijen---mengalami peningkatan.Â
Dampaknya, langit mendung oleh abu, dan partikel debu halus mulai menyebar bahkan hingga ke kota-kota besar di sekitarnya.Â
Debu Erupsi Tidak Berwarna, Tapi Sangat Berbahaya Yang perlu kita pahami: partikel debu vulkanik jauh lebih halus dan ringan dibanding debu biasa. Bahkan, banyak yang tidak terlihat oleh mata, tapi tetap bisa terhirup masuk ke paru-paru kita.Â
Beberapa risiko utama dari paparan debu vulkanik ini:Â
- Iritasi saluran pernapasan Sesak napas atau batuk berulang Memperparah asma atau penyakit paru kronis Mengganggu perkembangan paru-paru anak-anak.
- Menurunkan sistem kekebalan tubuh lansia
Itulah kenapa pemerintah daerah mengimbau warga di zona terdampak untuk tetap di dalam ruangan dan menggunakan masker bila harus beraktivitas di luar. Namun, pertanyaannya: apakah di dalam ruangan pasti aman?Â
Ruangan Tertutup Bukan Jaminan Bebas Debu Halus Faktanya, debu vulkanik dapat masuk lewat ventilasi, celah pintu, bahkan terbawa pakaian atau rambut. Solusinya?Â
Gunakan HEPA filter yang terbukti secara ilmiah mampu menangkap partikel mikro hingga 0.3 mikron --- termasuk debu halus vulkanik, bakteri, dan alergen.Â
Kenapa Harus HEPA Filter? Bisa menyaring 99.97% partikel halus di udara Lebih efektif daripada kipas atau purifier biasa Aman untuk digunakan 24 jam di rumah atau kantor Cocok untuk anak, lansia, dan penderita alergi.
Namun, banyak yang lupa satu hal penting: HEPA filter harus dirawat secara berkala. Kalau dibiarkan kotor, justru bisa jadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri --- efeknya bisa lebih buruk dari debunya sendiri.Â
Apa yang Bisa Kita Lakukan Sekarang? Kenakan masker N95 atau KF94 jika keluar rumah Gunakan air purifier dengan HEPA filter di dalam ruangan Lakukan servis dan pembersihan berkala pada HEPA filter Jangan abaikan keluhan napas atau batuk pada anak dan lansia.
Fortunaclean.com