Mohon tunggu...
Joy Jelena
Joy Jelena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serangan Jantung Meski Kolesterol Normal? Mungkinkah?

23 Oktober 2017   17:16 Diperbarui: 23 Oktober 2017   17:36 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.revolusikesehatan.com

Ukuran sdLDL yang lebih kecil daripada ukuran LDL membuat sdLDL dapat lebih mudah masuk ke dalam lapisan pembuluh darah. sdLDL yang sudah terperangkap dalam pembuluh darah ini akan mudah teroksidasi oleh senyawa radikal bebas, kemudian akan membentuk sel busa yang pada akhirnya berkembang dan menutup dinding pembuluh darah. Jika zat yang ikut terbawa aliran darah tersangkut pada sel busa ini, maka terbentuklah plak yang bisa menyebabkan saluran pembuluh darah tersumbat. sdLDL ini sendiri akan terbentuk apabila kadar trigliserida dalam tubuh tinggi. Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak. Jadi, itulah alasan mengapa sdLDL justru lebih berbahaya daripada LDL.

Selain disebabkan oleh adanya kolesterol sdLDL, serangan jantung pada orang-orang dengan kolesterol normal juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain. Menurut penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA), sebanyak 75% pasien yang dibawa ke rumah sakit akibat terkena serangan jantung memiliki kadar kolesterol normal. Begitu pula dengan pendapat yang disampaikan oleh dr. Deepak L. Bhatt dari Harvard Medical School, beliau mengatakan bahwa kira - kira 50% pasien yang terkena serangan jantung tidak memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu, kadar kolesterol normal tidak menjadi jaminan bahwa tubuh seseorang tidak akan terkena penyakit jantung. Pertanyaannya, lalu apa yang menyebabkan orang - orang tersebut terkena serangan jantung padahal pembuluh darahnya tidak tersumbat?

Diungkap oleh dr. Deepak L. Bath lagi bahwa serangan jantung dan penyakit jantung lainnya bisa terjadi akibat dari berbagai faktor. Kadar kolesterol yang tinggi tidak menjadi satu - satunya penyebab atas terjadinya serangan jantung. Maka, apabila kadar kolesterol seseorang normal, tetapi orang tersebut terkena serangan jantung atau penyakit jantung lainnya, besar kemungkinan penyakit tersebut disebabkan oleh faktor - faktor lain seperti faktor keturunan, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, dan sebagainya. Jika memang faktor keturunan, maka sudah pasti peluang terkena penyakit jantung sangat besar. Lalu, bagaimana dengan faktor -- faktor yang lain? Bagaimana diabetes, hipertensi, dan obesitas bisa menyebabkan serangan jantung?

Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi. Selain kadar lemak, kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat membuat aliran darah tidak lancar. Hal ini dapat merusak pembuluh darah dan pada akhirnya aliran darah pun menjadi tersumbat. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat. Apabila tekanan darah dalam tubuh seseorang terlalu tinggi, otomatis jantung orang tersebut harus bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah, akibatnya jantung menjadi kelelahan. Karena jantung tidak sanggup memompa darah lagi, tubuh pun menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya menyebabkan serangan jantung. Sedangkan untuk obesitas, sebenarnya juga hampir sama dengan kolesterol. Obesitas juga berhubungan dengan lemak. Semakin banyak lemak yang menumpuk di dinding pembuluh darah, semakin terhambat pula aliran darah menuju jantung.

Sedangkan menurut Dr. Dwight Lundell, seorang ahli bedah toraks kardiovaskular asal Amerika, penyakit jantung (termasuk serangan jantung) lebih disebabkan karena adanya peradangan kronis pada dinding pembuluh darah, bukan sekedar karena kolesterol yang tinggi. Beliau menjelaskan, apabila pada dinding pembuluh darah tidak terjadi peradangan kronis, maka kolesterol dalam darah tetap akan mengalir dengan lancar, tidak tersumbat. Peradangan ini pada awalnya adalah sebuah pertahanan alami (pelindung) bagi tubuh terhadap virus, bakteri, dan semacamnya.

Namun, apabila tubuh terekspos dengan virus atau bakteri yang keras, maka peradangan tersebut seketika akan berubah menjadi kronis. Peradangan kronis ini dapat berakibat penyakit jantung, diabetes, obesitas, bahkan stroke. Dr. Dwight juga menjelaskan dalam bukunya yang berjudul The Great Cholesterol Liebahwa menurunkan kadar kolesterol tidak akan mengurangi risiko seseorang dari potensi terkena serangan jantung.

Jadi, dari semua hal yang telah saya jelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang -- orang dengan kadar kolesterol normal tetap memiliki peluang untuk terkena serangan jantung. Mengapa? Yang pertama bisa disebabkan karena adanya aktivtas fisik yang terlalu berlebihan (terutama pada para atlet), yang ke dua karena adanya kolesterol sdLDL (yang berukuran kecil tetapi berbahaya) yang mudah teroksidasi dan berkembang dalam dinding pembuluh darah sehingga mampu membuat pembuluh darah tersumbat.

Yang ke tiga adalah karena adanya faktor -- faktor lain selain kadar kolesterol, misalnya keturunan, obesitas, dan sebagainya. Dan yang terakhir disebabkan oleh adanya peradangan kronis pada pembuluh darah. Oleh karena itu, meskipun kadar kolesterol seseorang normal, tetapi jika orang tersebut memiliki sdLDL atau mempunyai faktor -- faktor tersebut, atau bahkan terdapat peradangan pada pembuluh darahnya, maka orang itu berpeluang terkena serangan jantung atau penyakit jantung lainnya. Namun, peluang mereka terkena serangan jantung tersebut tetap kalah dengan orang -- orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi.

Sekian penjelasan saya dalam esai kali ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penjelasan dan penulisan. Semoga esai ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membaca!

Sumber :

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga

www.alodokter.com

lamongankab.go.id

biz.kompas.com

hellosehat.com

health.liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun