Mohon tunggu...
Joy Jelena
Joy Jelena Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Serangan Jantung Meski Kolesterol Normal? Mungkinkah?

23 Oktober 2017   17:16 Diperbarui: 23 Oktober 2017   17:36 2682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.revolusikesehatan.com

Jantung merupakan organ yang berperan dalam sistem peredaran darah manusia, yang terdiri dari dua bilik dan dua serambi. Jantung berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, keberadaan jantung menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sehari - hari. Namun, di dunia ini banyak masyarakat yang meninggal akibat terkena serangan jantung. Sebenarnya, apa itu serangan jantung? Mengapa serangan jantung dapat mengambil nyawa seseorang? Apa yang menyebabkan terjadinya serangan jantung? Sekarang, mari kita simak penjelasan di bawah ini.

Serangan jantung biasanya berawal dari penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah suatu kondisi di mana ada endapan lemak yang menumpuk di dinding arteri koroner sehingga dapat menghambat aliran darah. Padahal darah berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, dan untuk bisa sampai ke seluruh tubuh, darah harus dipompa terlebih dahulu di jantung. Jika arteri koroner ini benar - benar diblokir, maka dapat berpotensi terjadi serangan jantung.  Serangan jantung sendiri sebenarnya tidak terjadi secara tiba - tiba, tetapi biasanya tidak disertai dengan gejala awal dan dapat mengakibatkan kematian.

Kolesterol merupakan lemak yang menumpuk di dalam aliran darah sehingga dapat menghambat jalannya darah dalam pembuluh. Jika lemak semakin menumpuk, otomatis aliran darah akan terhenti dan tidak dapat sampai ke jantung. Ada tiga jenis pengukuran kadar kolesterol, yaitu kadar kolesterol total, kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), dan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat). Kadar kolesterol total untuk pria dan wanita adalah kurang dari 200 mg/dl. Kadar kolesterol HDL untuk pria berkisar antara 30-65 mg/dl, sedangkan untuk wanita berkisar antara 35-85 mg/dl. Dan kadar kolesterol LDL untuk pria serta wanita adalah di bawah 150 mg/dl. Apabila kadar kolesterol total sudah di atas 200 mg/dl, maka termasuk kadar kolesterol tinggi. Kolesterol tinggi ini dapat memicu terjadinya serangan jantung.

Namun, benarkah bahwa sebagian besar serangan jantung justru terjadi pada orang-orang dengan kolesterol normal? Nah, saya akan membahas pertanyaan tersebut dalam esai saya kali ini.

Serangan jantung biasanya ditandai dengan berbagai gejala, salah satunya yaitu rasa nyeri atau sakit di bagian dada. Akan tetapi, rasa sakit tersebut belum tentu dirasakan oleh semua orang yang memiliki penyakit jantung. Terkadang, rasa sakit yang ringan pun dapat menimbulkan serangan jantung. Selain itu, sekarang ini serangan jantung tak pernah pandang bulu. Ia bisa menyerang kapan saja, di mana saja, dan siapa saja, sekalipun orang itu sehat. Bahkan, beberapa korban yang terkena serangan jantung merupakan atlet yang biasanya berusia di bawah 35 tahun. Mengapa hal ini bisa terjadi?

Seringkali kita semua berkata bahwa salah satu penyebab terkena serangan jantung adalah karena kadar kolesterol yang dimiliki seseorang termasuk tinggi (lebih dari 200 mg/dl). Akibat dari kadar kolesterol yang tinggi ini, oksigen tidak bisa sampai ke jantung karena tersumbat selama proses pengangkutannya. Jadi, memang kolesterol tinggi termasuk salah satu penyebab terjadinya serangan jantung, tetapi tidak menutup kemungkinan juga jika orang yang memiliki kadar kolesterol normal pun dapat terkena serangan jantung.

Buktinya, seperti yang sudah saya tulis di paragraf sebelumnya bahwa ada cukup banyak atlet yang meninggal akibat serangan jantung. Padahal, para atlet tidak mungkin memiliki kadar kolesterol yang tinggi sebab mereka selalu menjaga jenis makanan dan pola makannya, mereka juga sering berolahraga. Jadi, bukankah seharusnya mereka tidak akan terkena serangan jantung? Mungkin para pembaca akan merasa heran atau bingung, mengapa orang yang memiliki kadar kolesterol normal pun tetap bisa terkena serangan jantung?

Nah, saya akan membahas tentang serangan jantung yang terjadi pada atlet -- atlet olahraga terlebih dahulu. Sebenarnya, penyebab dari serangan jantung ini bukanlah karena olahraganya. Justru olahraga tersebut dinilai bagus karena olahraga melatih kerja otot sehingga otot dapat berkembang, sama halnya dengan otot jantung. Yang berbahaya adalah, apabila para atlet melakukan olahraga/aktivitas fisik yang terlalu berlebihan. Aktivitas fisik yang terlalu berlebihan ini akan membuat otot jantung semakin berkembang dan melebar sehingga pada akhirnya jantung menjadi tidak berfungsi. Jadi, olahraga tetap harus dilakukan karena olahraga mampu melatih kerja otot manusia, namun tidak boleh berlebihan.

Sekarang, saya akan membahas lebih dalam lagi tentang bagaimana serangan jantung dapat terjadi pada orang -- orang dengan kolesterol normal.

Orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi tentu akan memiliki potensi lebih besar untuk terkena serangan jantung daripada orang yang memiliki kadar kolesterol normal sebab pada kadar kolesterol tinggi berarti lemak yang menumpuk dan menyumbat aliran darah sudah sangat banyak. Nah, sebelum menjelaskan lebih lanjut, saya akan bertanya terlebih dahulu. Apakah ada dari para pembaca yang tahu tentang sdLDL? sdLDL merupakan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dengan ukuran yang lebih kecil.

Kolesterol sdLDL ini lebih berbahaya daripada kolesterol LDL. Dalam kompas.com tertulis, "Namun, ada juga kasus tak biasa, di mana pasien dinyatakan memiliki kadar kolesterol normal pada pemeriksaan sebelumnya, tetapi kemudian pasien tersebut tiba-tiba mengalami serangan jantung yang berakibat fatal. Setelah ditelusuri, pasien tersebut memang memiliki kadar kolesterol normal, akan tetapi ukuran kolesterol LDL atau kolesterol jahatnya sangat kecil dan padat. Kondisi demikian biasa disebut small denseLDL (sdLDL)". Lantas, mengapa sdLDL ini dikatakan lebih berbahaya dibandingkan LDL?

Ukuran sdLDL yang lebih kecil daripada ukuran LDL membuat sdLDL dapat lebih mudah masuk ke dalam lapisan pembuluh darah. sdLDL yang sudah terperangkap dalam pembuluh darah ini akan mudah teroksidasi oleh senyawa radikal bebas, kemudian akan membentuk sel busa yang pada akhirnya berkembang dan menutup dinding pembuluh darah. Jika zat yang ikut terbawa aliran darah tersangkut pada sel busa ini, maka terbentuklah plak yang bisa menyebabkan saluran pembuluh darah tersumbat. sdLDL ini sendiri akan terbentuk apabila kadar trigliserida dalam tubuh tinggi. Trigliserida merupakan salah satu jenis lemak. Jadi, itulah alasan mengapa sdLDL justru lebih berbahaya daripada LDL.

Selain disebabkan oleh adanya kolesterol sdLDL, serangan jantung pada orang-orang dengan kolesterol normal juga bisa disebabkan oleh faktor-faktor lain. Menurut penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA), sebanyak 75% pasien yang dibawa ke rumah sakit akibat terkena serangan jantung memiliki kadar kolesterol normal. Begitu pula dengan pendapat yang disampaikan oleh dr. Deepak L. Bhatt dari Harvard Medical School, beliau mengatakan bahwa kira - kira 50% pasien yang terkena serangan jantung tidak memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Oleh karena itu, kadar kolesterol normal tidak menjadi jaminan bahwa tubuh seseorang tidak akan terkena penyakit jantung. Pertanyaannya, lalu apa yang menyebabkan orang - orang tersebut terkena serangan jantung padahal pembuluh darahnya tidak tersumbat?

Diungkap oleh dr. Deepak L. Bath lagi bahwa serangan jantung dan penyakit jantung lainnya bisa terjadi akibat dari berbagai faktor. Kadar kolesterol yang tinggi tidak menjadi satu - satunya penyebab atas terjadinya serangan jantung. Maka, apabila kadar kolesterol seseorang normal, tetapi orang tersebut terkena serangan jantung atau penyakit jantung lainnya, besar kemungkinan penyakit tersebut disebabkan oleh faktor - faktor lain seperti faktor keturunan, diabetes, tekanan darah tinggi (hipertensi), obesitas, dan sebagainya. Jika memang faktor keturunan, maka sudah pasti peluang terkena penyakit jantung sangat besar. Lalu, bagaimana dengan faktor -- faktor yang lain? Bagaimana diabetes, hipertensi, dan obesitas bisa menyebabkan serangan jantung?

Diabetes merupakan kondisi di mana kadar gula darah dalam tubuh terlalu tinggi. Selain kadar lemak, kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat membuat aliran darah tidak lancar. Hal ini dapat merusak pembuluh darah dan pada akhirnya aliran darah pun menjadi tersumbat. Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah pada dinding arteri meningkat. Apabila tekanan darah dalam tubuh seseorang terlalu tinggi, otomatis jantung orang tersebut harus bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah, akibatnya jantung menjadi kelelahan. Karena jantung tidak sanggup memompa darah lagi, tubuh pun menjadi kekurangan oksigen dan akhirnya menyebabkan serangan jantung. Sedangkan untuk obesitas, sebenarnya juga hampir sama dengan kolesterol. Obesitas juga berhubungan dengan lemak. Semakin banyak lemak yang menumpuk di dinding pembuluh darah, semakin terhambat pula aliran darah menuju jantung.

Sedangkan menurut Dr. Dwight Lundell, seorang ahli bedah toraks kardiovaskular asal Amerika, penyakit jantung (termasuk serangan jantung) lebih disebabkan karena adanya peradangan kronis pada dinding pembuluh darah, bukan sekedar karena kolesterol yang tinggi. Beliau menjelaskan, apabila pada dinding pembuluh darah tidak terjadi peradangan kronis, maka kolesterol dalam darah tetap akan mengalir dengan lancar, tidak tersumbat. Peradangan ini pada awalnya adalah sebuah pertahanan alami (pelindung) bagi tubuh terhadap virus, bakteri, dan semacamnya.

Namun, apabila tubuh terekspos dengan virus atau bakteri yang keras, maka peradangan tersebut seketika akan berubah menjadi kronis. Peradangan kronis ini dapat berakibat penyakit jantung, diabetes, obesitas, bahkan stroke. Dr. Dwight juga menjelaskan dalam bukunya yang berjudul The Great Cholesterol Liebahwa menurunkan kadar kolesterol tidak akan mengurangi risiko seseorang dari potensi terkena serangan jantung.

Jadi, dari semua hal yang telah saya jelaskan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang -- orang dengan kadar kolesterol normal tetap memiliki peluang untuk terkena serangan jantung. Mengapa? Yang pertama bisa disebabkan karena adanya aktivtas fisik yang terlalu berlebihan (terutama pada para atlet), yang ke dua karena adanya kolesterol sdLDL (yang berukuran kecil tetapi berbahaya) yang mudah teroksidasi dan berkembang dalam dinding pembuluh darah sehingga mampu membuat pembuluh darah tersumbat.

Yang ke tiga adalah karena adanya faktor -- faktor lain selain kadar kolesterol, misalnya keturunan, obesitas, dan sebagainya. Dan yang terakhir disebabkan oleh adanya peradangan kronis pada pembuluh darah. Oleh karena itu, meskipun kadar kolesterol seseorang normal, tetapi jika orang tersebut memiliki sdLDL atau mempunyai faktor -- faktor tersebut, atau bahkan terdapat peradangan pada pembuluh darahnya, maka orang itu berpeluang terkena serangan jantung atau penyakit jantung lainnya. Namun, peluang mereka terkena serangan jantung tersebut tetap kalah dengan orang -- orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi.

Sekian penjelasan saya dalam esai kali ini. Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penjelasan dan penulisan. Semoga esai ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih telah membaca!

Sumber :

Irnaningtyas. 2017. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Penerbit Erlangga

www.alodokter.com

lamongankab.go.id

biz.kompas.com

hellosehat.com

health.liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun