Mohon tunggu...
Joyhelga Condoleezza Maramis
Joyhelga Condoleezza Maramis Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi

Psikoedukasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penerapan Teori-Teori Belajar dalam Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar

16 Oktober 2025   20:37 Diperbarui: 16 Oktober 2025   20:37 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Guru dan Murid (Sumber: Pinterest))

A.  Mendidik dengan Tindakan: Strategi Pembelajaran Behavioristik di Sekolah Dasar

Kalau kamu pernah mendengar guru berkata, "Siapa yang bisa jawab, dapat bintang!", sebenarnya itu bukan sekadar gaya mengajar  itu adalah contoh nyata dari teori behavioristik dalam dunia pendidikan.

Teori ini percaya bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang bisa diamati. Dengan kata lain, anak belajar karena ada hubungan antara stimulus (rangsangan) dan respon (reaksi).

Di Sekolah Dasar, pendekatan ini masih sangat relevan, terutama untuk membentuk kebiasaan belajar, disiplin, dan tanggung jawab sejak dini.

                                             

1. Stimulus--Respon: Dasar dari Belajar Perilaku

Dalam teori behavioristik, belajar dimulai dari stimulus (rangsangan) yang diberikan guru.
Siswa kemudian memberikan respon (reaksi) yang bisa diamati bisa berupa menjawab pertanyaan, menyelesaikan tugas, atau mengikuti aturan kelas.

Contohnya:
Guru berkata, "Siapa yang bisa menjawab dengan benar akan mendapat poin tambahan."
Pernyataan ini menjadi stimulus yang mendorong siswa bereaksi aktif dengan mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan.

Melalui proses seperti ini, siswa terbiasa menanggapi situasi belajar dengan perilaku yang diharapkan --- disiplin, berani, dan fokus.

2. Punishment: Menumbuhkan Disiplin Lewat Konsekuensi

Dalam teori behavioristik, punishment (hukuman) digunakan untuk mengurangi atau menghentikan perilaku yang tidak diinginkan.
Namun, bukan berarti harus keras atau menakutkan. Hukuman diberikan secara logis dan mendidik, agar anak memahami akibat dari tindakannya.

Contohnya:
Jika siswa sering berbicara saat guru menjelaskan, maka ia tidak diperbolehkan bermain lebih lama pada waktu istirahat.
Anak belajar bahwa ada konsekuensi dari perilaku yang tidak sesuai.

Dengan cara ini, punishment berfungsi membentuk kebiasaan disiplin, bukan menimbulkan rasa takut.

3. Reinforcement: Kunci Meningkatkan Motivasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun