Mohon tunggu...
Putu JovitaN
Putu JovitaN Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Putu Jovita Nareswary NPM: 6042201074

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seminar Kemerdekaan Indonesia

21 Agustus 2023   19:02 Diperbarui: 21 Agustus 2023   19:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seminar dengan tema IKN. Tanggal 7 Agustus 2023 

Narasumber: I Nyoman Nuarta 

Penanggap: 

  • Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto 
  • Prof. Dr. Purnama Salura 
  • Nurul Arifin

Moderator: Andreas Doweng Bolo 

I Nyoman Nuarta : 

Ia sudah mematung hampir setengah abad jadi sebagai pematung kita tidak boleh diatur oleh siapapun maupun orang kaya walaupun memiliki banyak resiko. Sekarang di arsitek jadi memiliki batasan-batasan seperti harus memiliki SKA untuk membangun gedung maka dari itu sekarang saya masuk ke ikn karena ada patennya saya. Kenapa menggunakan garuda? Karena kita memiliki sekita 1.300 suku sehingga agar tidak terjadi kecemburuan maka dari itu menggunakan bentuk Garuda Pancasila sehingga seluruh masyarakat kita tidak akan protes dengan design IKN. 

Seorang desainer harus bebas, seorang arsitek harus mulai membuat beauty terlebih dahulu dan kemudian fungsinya yang pada akhirnya melahirkan pariwisata dan menjadikan devisa buat negara karena sekarang kebanyakan negara mendapatkan pendapatan dari wisata-wisata di Indonesia. 

Pak  I Nyoman Nuarta lahir di Tabanan, Bali tahun 1951, lalu tahun 1973 kuliah di ITB dengan jurusan seni patung, pada tahun 1987 membuat patung Arjuna Wijaya, kemudian sekitar tahun 1990 membangun patung Garuda Wisnu Kencana, kemudian pada tahun 2000 membuat NuArt Sculpture Park, Bandung, tahun 2014 mendapatkan penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari pemerintah RI, tahun 2018 peresmian Garuda Wisnu Kencana dan mendapatkan penghargaan Padma Shri dari pemerintahan India. 

Mimpi seorang seniman itu membuat sebuah monumen tapi kita harus menerim jika ada yang menolak monumen tersebut. Seperti ada monumen buatan Pak Nyoman yang ditolak, ada tiga patung yang sudah di bongkar seperti patung mojang, borobudur, dan pangandaran, kita sebagai seniman harus siap menerima karena ada lingkungan yang belum tentu menerima monumen tersebut. Seperti kata Bung Karno kita harus sukuri kita bisa bebas sekarang dan memiliki keragaman suku dan bangsa. 

Keberagaman merupakan kekuatan negara Indonesia karena kita memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa dari setidaknya 300 kelompok etnik, kekayaan suku bangsa da budaya Indonesia tidak terbantahkan. Pada zaman media sosial ini kita menjadi tidak bisa menjadi diri kita sendiri, sangat sulit membuat sesuatu yang original sekarang informasi dapat dengan mudah dicari namun hal tersebut dapat menjauhkan diri kita sendiri.

 Prof. Dr. I. Bambang Sugiharto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun