Mohon tunggu...
Jovinto Jovinto
Jovinto Jovinto Mohon Tunggu... mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana

sang penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Masa Praaksara Punya Cara

12 September 2025   21:15 Diperbarui: 12 September 2025   21:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : buguruku
sumber : buguruku

Tanaman yang Dibudidayakan Menurut Wilayah

Perkembangan pertanian di berbagai wilayah dunia berlangsung secara independen dengan tanaman yang berbeda sesuai kondisi geografisnya. Di Asia Timur dan Asia Tenggara sekitar 5.000 SM, manusia mulai membudidayakan padi sebagai makanan pokok dan kedelai sebagai sumber protein. Di kawasan Timur Tengah atau Fertile Crescent sekitar 8.000 SM, tanaman utama yang ditanam adalah gandum, jelai (barley), lentil, dan kacang-kacangan yang mampu disimpan lama dan menopang pemukiman tetap. Di Afrika sekitar 7.000 SM, masyarakat membudidayakan sorgum, millet, serta umbi-umbian yang tahan kering. Sementara itu, di Amerika Tengah pada sekitar 4.000 SM, tanaman pokok yang dibudidayakan antara lain jagung, kentang, singkong, dan labu. Setiap wilayah memiliki tanaman domestikasi unggulan yang sesuai dengan iklim dan lingkungannya, sekaligus membentuk dasar pola makan masyarakat hingga masa kini.

Dampak pertanian terhadap kehidupan

Pertanian membawa dampak besar bagi kehidupan manusia karena mengubah pola hidup yang sebelumnya nomaden menjadi menetap, sehingga manusia mulai membangun desa-desa permanen. Ketersediaan pangan yang lebih stabil juga mendorong pertumbuhan penduduk, sebab masyarakat tidak lagi sepenuhnya bergantung pada alam liar. Surplus hasil panen memungkinkan terjadinya perdagangan awal melalui sistem barter, yang kemudian memperluas interaksi antarwilayah. Selain itu, pertanian memunculkan pembagian kerja dalam masyarakat, di mana tidak semua orang harus bertani, melainkan ada yang menjadi pedagang, pengrajin, atau pemimpin, sehingga terbentuk struktur sosial yang lebih kompleks. Dari sinilah fondasi peradaban awal terbentuk, ditandai dengan lahirnya kota-kota kuno dan kerajaan-kerajaan pertama yang berbasis pada masyarakat agraris.

SUMBER

Paragraf Pembuka (Pertanian sebagai revolusi kehidupan manusia)

National Geographic. (2020). Neolithic Agricultural Revolution. Diakses dari: https://www.nationalgeographic.com/culture/article/neolithic-agricultural-revolution

Khan Academy. (2021). The dawn of agriculture. Diakses dari: https://www.khanacademy.org/humanities/world-history/world-history-beginnings/birth-agriculture-neolithic-revolution/a/where-did-agriculture-come-from

1. Zaman Paleolitikum

Britannica. (2023). Stone Age. Diakses dari: https://www.britannica.com/event/Stone-Age

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun